Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia PutriGrid.ID - Pada bulan Januari lalu, Indonesia diterpa banyak bencana alam, salah satunya adalah gempa di Sulawesi Barat.Dikutip dari Kompas.com, gempa berkekuatan magnitudo 6,2 itu mengguncang Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.Peristiwa itu terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari.
Baca Juga: Hantam Kepala Menggunakan Helm dan Injak-injak Korban hingga Kehilangan Nyawa, Remaja Bau Kencur di Bukittinggi Awali Tindak Kekerasan Gegara Hal SepeleBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, pusat gempa ada di 6 kilometer timur laut Majene dengan kedalaman 10 kilometer.Beberapa minggu berlalu setelah peristiwa tersebut, kini, ratusan relawan yang membantu penanganan korban gempa di Sulawesi Barat, terdeteksi positif virus Covid-19.Dilansir dari Tribun Timur, hal tersebut disampaikan langsung oleh juru bicara Satgas penanganan Covid-19 Sulbar, Safaruddin Sanusi DM, pada Minggu (7/2/2021).
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Sudah Berjalan di Indonesia, BPOM Resmi Nyatakan Vaksin Sinovac Boleh Disuntikkan kepada Lansia, Cek Faktanya Berikut Ini!Safaruddin Sanusi mengatakan bahwa ratusan relawan yang dinyatakan positif Covid-19 itu adalah berdasarkan pemeriksaan rapid antigen yang dilakukan terhadap seluruh relawan gempa Sulbar.
"Sebelum para relawan melakukan aktivitas di lapangan, mereka terlebih dahulu menjalani rapid antigen, dari situ banyak ditemukan positif," kata Safaruddin dikutip Grid.ID dari Tribun Timur.Menurut Safaruddin, kemungkinan para relawan tersebut terjangkit Covid-19 setelah melakukan aktivitas di tempat pengungsian.
Baca Juga: Kisah Cinta Sehidup Semati, Pasangan Suami Istri Meninggal Hampir Bersamaan, sang Suami Menyusul Istri saat Bacakan Yasin di Sebelah Jenazah"Kami melakukan rapid antigen terhadap seluruh relawan setiap tiga hari, untuk mengantisipasi penyebaran virus yang lebih parah di tengah bencana," kata dia.Safaruddin mengaku, pihaknya memang kesulitan untuk mengatasi penyebaran Covid-19 kluster pengungsian akibat bencana tersebut."Kluster pengungsian terjadi karena penerapan protokol kesehatan tidak dapat dikontrol," papar Safruddin.
Baca Juga: Kerap Diremehkan Lantaran Rumahnya Cuma Terbuat dari Kayu, Pengguna TikTok Ini Dapat Hadiah Laptop dari Pengusaha Muda: Mudah-mudahan BerkahSelanjutnya, para relawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan langsung diisolasi mandiri dan beberapa dari mereka kembali ke daerah asalnya."Kita langsung arahkan melakukan isolasi di tempat yang telah disiapkan pemerintah, dan beberapa kembali ke daerahnya," tukasnya.
Baca Juga: Gempa Bumi Melanda Indonesia, Bagaimana Evakuasi untuk Menyelamatkan Diri?
(*)