Find Us On Social Media :

Bukan Kelainan Jantung, Ini Dia Penyebab Telapak Tangan Sering Berkeringat

By Ragillita Desyaningrum, Senin, 8 Februari 2021 | 20:30 WIB

Hiperhidrosis adalah kondisi ketika seseorang memproduksi banyak keringat, termasuk pada telapak tangannya.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita DesyaningrumGrid.ID – Telapak tangan yang berkeringat sering kali dianggap sebagai tanda kelainan pada jantung.Padahal tidak ada kaitannya telapak tangan yang berkeringat dengan fungsi jantung.Melansir GridHealth.ID, kondisi telapak tangan yang sering basah karena berkeringat ini disebabkan oleh produksi keringat berlebih dari kelenjar keringat.

Baca Juga: Marthin Saba Vokalis Band KSP Meninggal Dunia karena Serangan Jantung, Ini Pemicu Serangan Jantung yang Sering Disepelekan OrangDalam istilah medis, istilah ini dinamakan hyperhidrosis.Jika pada orang normal, keringat hanya diproduksi saat suhu udara naik, mengalami demam, saat berolahraga, atau saat cemas dan takut.Namun pada orang-orang dengan hiperhidrosis, mereka tidak perlu melakukan atau mengalami apa-apa untuk memproduksi keringat.

Baca Juga: Ridho Rhoma Ditangkap Lagi Karena Narkoba, Ini 7 Tahap Ketergantungannya: dari Coba-coba Sampai Meninggal DuniaMenurut informasi dari GridFame.ID, hiperhidrosis sebenarnya tidak mengganggu kesehatan seseorang, tapi justru lebih sering menjadi masalah bagi penampilan dan pergaulan.Sebab jika kondisinya sangat parah, tentu bisa memengaruhi kepercayaan diri maupun kehidupan sosial penderitanya.

Berdasarkan informasi pada GridHealth.ID, ada dua jenis hiperhidrosis dalam dunia medis:1. Hiperhidrosis primerKondisi hiperhidrosis primer membuat seseorang memproduksi keringat berlebih di tangan, ketiak, wajah, dan kaki tanpa alasan yang jelas.Bahkan tanpa beraktivitas sekali pun, keringat terus diproduksi dan menyebabkan efek basah.

Baca Juga: Sah! BPOM Setujui Penggunaan Vaksin untuk Lansia, Seperti Ini Aturan DosisnyaApalagi jika orang tersebut sedang merasa takut atau panik, maka produksi keringatnya akan semakin berlebih.Belum diketahui apa penyebab pasti kondisi ini, namun melansir dari GridFame.ID, faktor genetik diduga memengaruhi kondisi ini.Biasanya, kondisi ini sudah berlangsung sejak kecil dalam jangka waktu yang lama.2. Hiperhidrosis sekunderHiperhidrosis sekunder menyebabkan keringat berlebih di seluruh tubuh atau di area tubuh yang cakupannya lebih luas.

Baca Juga: Rektor Universitas Paramadina Dikabarkan Sempat Mengalami Vertigo Sebelum Meninggal Dunia, Ini Gejala dan Bahayanya yang Perlu Kamu KetahuiBiasanya, produksi keringat berlebih ini dipicu oleh beberapa kondisi medis atau penggunaan obat-obat tertentu.Adapun kondisi medis yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi ini di antaranya adalah kehamilan, diabetes, menopause, radang sendi, hipertiroidisme dan obesitas.

Nah, kondisi hiperhidrosis yang membuat seseorang mengalami keringat berlebih ini juga dapat memicu hal-hal ini:- Masalah iritasi pada kulit seperti infeksi jamur.- Enggan melakukan kontak fisik.- Menarik diri dari pergaulan sosial sehingga rentan depresi.- Sulit untuk bekerja di sektor yang mengutamakan penampilan atau harus sering berhubungan dengan orang banyak.- Lebih rentan mengalami bau keringat dan bau badan.Selain itu, melansir Kompas.com, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Damay menjelaskan bahwa tangan yang berkeringat bisa saja merupakan tanda kelainan saraf simpatik.

Baca Juga: Mengenal Program Bayi Tabung yang Membuat Tya Ariestya Harus Menurunkan Berat Badan hingga 25 Kilogram "Ada orang yang nervous keringat tangannya. Karena ini salah satu tanda saraf simpatik kita," kata Vito yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com,Namun lebih lanjut Vito menjelaskan bahwa telapak tangan yang berkeringat mungkin bisa jadi pertanda adanya penyakit jantung apabila disertai dengan nyeri dada atau sesak napas.Sebab, orang yang memiliki penyakit jantung biasanya mudah berkeringat.Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui gejala pada dirimu sendiri apabila kamu salah satu yang mengalami telapak tangan sering berkeringat.Kamu juga disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila kondisi ini sangat mengganggu aktivitasmu.

(*)