Grid.ID - Pesawat terbang menjadi salah satu moda transportasi yang bisa diandalkan, terutama bagi kamu yang bepergian ke tempat yang jauh.
Bukan tanpa alasan, pergi menggunakan pesawat terbang memang lebih menghemat waktu perjalanan dibandingkan moda transportasi lain.
Tapi mungkin kamu yang sering naik pesawat sekalipun tak tahu 5 fakta soal penerbangan berikut ini.
Melalui berbagai kesempatan, para pramugari kerap kali membagikan beberapa hal tentang penerbangan yang mungkin jarang diketahui penumpang.
Dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber, berikut ini 5 hal tentang penerbangan yang diungkap oleh pramugari.
1. Bahaya sinyal ponsel
Seorang pramugari dari British Airways berbagi alasan mengapa penumpang harus menonaktifkan ponsel.
Melansir Express.co.uk, selama ini perusahaan penerbangan telah memiliki beberapa laporan yang mengubungkan kerusakan sistem di pesawat dengan penggunaan ponsel.
Beriringan dengan diupdate-nya sistem tersebut, regulator industri penerbangan mengambil kebijakan agar penumpang menonaktifkan ponsel saat di pesawat.
Hal ini karena sinyal smartphone dapat menganggu sistem navigasi dan sistem saat pesawat hendak melakukan pendaratan.
Dengan menonaktifkan ponsel atau beralih ke mode keselamatan penerbangan berarti transmisi sinyal frekuensi radio dari perangkat elektronik apa pun diblokir.
Hal ini berarti bahwa penumpang tidak dapat menggunakan telepon mereka untuk apa pun yang memerlukan sinyal.
2. Fakta soal selimut di pesawat
Melalui situs Quora, mantan pramugari Shrey Para berbagi satu fakta mencengangkan tentang selimut di maskapai penerbangan.
“Kami boleh memberikan selimut bekas dari sektor sebelumnya dan itu hanya karena perusahaan tidak menyediakan selimut dan bantal yang cukup untuk kami,” ujarnya.
Para mengatakan penumpang pesawat mungkin merasa lebih nyaman membawa selimut dan bantal sendiri untuk berjaga-jaga.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa pesawat itu kemungkinan tidak sebersih yang diharapkan para penumpang.
"Kami tidak dapat memberi tahu Anda kapan pembersihan menyeluruh terakhir pesawat dilakukan. Mungkin butuh berminggu-minggu sebelum benar-benar dibersihkan," tulis pramugari itu.
Baca Juga: Betrand Peto dan Sarwendah Jadi Bahan Lelucon, Ruben Onsu Protes ke Komika Ini
3. Pakaian yang baik saat naik pesawat
Seorang pramugari yang telah berpengalaman terbang selama 10 tahun menjelaskan bagaimana kru kabin menilai serorang penumpang dari apa yang mereka kenakan.
"Pakaian membuat kesan pertama, apakah itu baik atau buruk. Jika seorang naik ke pesawat mengenakan pakaian yang terlihat santai seperti piyama, saya tidak akan terkesan," ungkap pramugari tersebut dalam situs Quora.
"Kamu tak perlu berpakaian seperti yang dilakukan orang-orang di tahun 50-an dengan setelan jas dan gaun, namun kamu harus terlihat rapi dan bersih," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa seorang penumpang yang berpakaian rapi dan bersih membuatnya berpikir bahwa mereka memiliki rasa sopan dan berperilaku baik.
Sementara itu, beberapa orang berpendapat bahwa akan memilih pakaian yang nyaman ketika naik pesawat, terlebih saat harus bepergian dengan jarak yang jauh.
Tak ada yang ingin terjebak dalam celana jeans atau jas saat harus pergi berjam-jam.
Meski demikian, kamu juga bisa membawa pakaian cadangan jika ingin membuat kesan baik saat hendak naik pesawat dan menggantinya dengan pakaian yang lebih nyaman saat sudah berada di kabin.
4. Tempat duduk dengan pelayanan terbaik
Seorang pramugari mengungkapkan bahwa penumpang yang duduk di kursi belakang kemungkinan besar akan mendapat pelayanan terbaik dalam penerbangan.
Melansir laman Express.co.uk, Annie Kingson yang sudah berkarir sebagai pramugari selama 4 tahun memberinya pengetahuan tentang tempat duduk terbaik di pesawat.
Kebanyakan penumpang cenderung memilih kursi depan pesawat karena bisa turun terlebih dahulu.
Namun, Annie mengungkapkan bahawa duduk di bagian belakang adalah yang terbaik.
"Alasannya sederhana, kami tidak suka menjawab panggilan dari bagian depan pesawat karena sulit memenuhi permintaan tambahan penumpang tersebut tanpa terlihat oleh penumpang lainnya," kata Annie.
Hal ini dapat menyebabkan masalah karena pesawat sering tidak membawa persediaan tambahan yang cukup termasuk minuman, bantal, dan penyumbat telinga.
Annie menambahkan bahwa duduk di belakang pesawat jauh lebih mudah untuk memberikan barang-barang tambahan tanpa terlihat penumpang lain.
5. Cara mengatasi penumpang yang meninggal di pesawat
Seorang pramugari bernama Sheena Marie mengungkapkan cara mengatasi penumpang yang meninggal tiba-tiba di tengah perjalanan.
Marie mengatakan, pesawat biasanya hanya memiliki sedikit ruang kosong, sehingga jenazah biasanya hanya diletakkan di dekat penumpang.
"Jika mereka mengalami serangan jantung dan meninggal, dan tidak ada yang dapat kami lakukan untuk mengatasinya, dan kami tidak dapat memulai CPR, kami hanya akan menunggu sampai kami mencapai tujuan akhir kami," kata Marie dalam video TikToknya yang sempat viral.
"Kami akan tetap menimpan mayat itu di tempat duduknya," tambahnya.
Lebih lanjut lagi ia mengatakan, jika di pesawat kebetulan ada ruang kosong maka mayat bisa saja ditaruh pada kursi bagian paling belakang.
Jenazah akan dipindah ke sana kemudian petugas pesawat akan menutupi jenazah menggunakan selimut.
Saat mendarat, penumpang akan diturunkan sebelum tenaga medis profesional naik dan mengeluarkan jenazah dari dalam pesawat.
(*)
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Pramugari Ungkap 5 Fakta tentang Penerbangan, Termasuk Jika Ada Penumpang Meninggal di Pesawat