Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Penyanyi Ashanty menerka-nerka alasan mengapa anak asuhnya, Muhammad Putra, keluar dari pesantren.
Ashanty menduga Putra tak terbiasa berada dalam aturan ketat sehingga memilih untuk keluar dari pesantren.
Kehidupan sebelumya yang cenderung bebas membuat Putra tak biasa dengan jadwal sehari-hari.
"Mungkin gini, anak yang biasanya bebas, untuk di pesantren ini ada yang nggak dia nyaman," ucap Ashanty saat ditemui di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga: Buru-buru Ingin Menikah, Krystal Jung: Mungkin dalam 10 Tahun Aku Akan Punya Anak
Ashanty menilai jadwal di pesantren yang padat kemungkinan tak sesuai dengan putra asuhnya itu.
Ia menduga hal itu berpengaruh pada keinginan Putra untuk keluar dari pesantren.
"Karena apa ya harus salat subuh bangun, nggak boleh pegang handphone, salat lima waktu, ngaji dan lain-lain," jelas Ashanty.
"Kalau anak gak niat, pasti gak mau kan ya," tambahnya.
Sebelumnya, Putra dikenal sebagai bocah penjual cilok viral yang diangkat Ashanty sebagai anaknya.
Ashanty disebut-sebut bersedia membiayai pendidikan Putra di pesantren. Namun belakangan ini ia dianggap telah menelantarkan pendidikan Putra.
Kabar tersebut pun mencuat usai pihak LBH Keadilan lewat pengacaranya, Abdul Hamin Jauzie angkat bicara di media.
"Putra dianggap sebagai anak angkat dalam tanda petik karena tidak ada legalitas. Jadi hanya sebatas berjanji akan dibiayai pendidikannya oleh Ashanty, beberapa kali diajak jalan-jalan," kata Abdul dalam konferensi pers virtual, Sabtu (6/2/2021).
Baca Juga: Ashanty Tak Ingin Tudingan Penelantaran atas Putra Dibaca oleh Anak-anaknya
Sikap tersebut sungguh beralasan, karena Ashanty dalam kanal YouTube miliknya sudah gembar-gembor dan berjanji menyekolahkan sang anak angkat di sebuah pesantren.
Abdul pun menyebut bahwa Ashanty telah mengalihkan sumbangannha ke siswa lain dan tak sungguh-sungguh mengangkat putra sebagi anak.
(*)