Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Kabar duka datang dari CL, member salah satu girl group asal Korea Selatan ‘2NE1’.
Melansir dari Grid.ID, Ibunda CL dinyatakan meninggal dunia pada 23 Januari 2021.
Hal ini disampaikan oleh agensi CL, Team Very Cherry, “Ibunda dari CL, Hong Yoo Ra, yang tinggal di luar negeri, meninggal dunia karena serangan jantung di umur 53 tahun pada 23 Januari,”
Baca Juga: Terjerat Kasus Narkoba, Raffi Ahmad Kehabisan Uang: Duit Tabungan Habis Semua
Team Very Cherry juga menyampaikan bahwa proses pemakaman akan diadakan selama tiga hari dimulai dari 10 Februari dan jenazah akan dikuburkan pada tanggal 12 Februari.
Selain itu, mengingat situasi pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlangsung, prosesi pemakaman hanya akan dihadiri keluarga dan kerabat dekat.
“Tolong berikan CL pesan penuh semangat dan kekuatan. Semoga mendiang beristirahat dengan tenang. Terima kasih,” tutup Team Very Cherry.
Kasus kematian yang disebabkan serangan jantung memang kerap terjadi.
Beberapa saat yang lalu, vokalis dari Band KSP, Marthin Saba, juga dikabarkan meninggal karena serangan jantung.
Selain itu, aktor dan sutradara Rajiv Kapoor juga dikabarkan meninggal dengan penyebab yang sama.
Baca Juga: Cerai Dari Rohimah, Kiwil Sudah Targetkan 5 Wanita yang Mau Didekati
Berdasarkan data WHO tahun 2015 via Kementerian Kesehatan RI, dari seluruh kasus kematian Penyakit Tidak Menular, 45 persennya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.
Melansir Kompas.com, serangan jantung memang dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja serta kebanyakan datang tanpa adanya sinyal pendahuluan.
Serangan jantung sendiri adalah puncak dari penyakit jantung koroner.
Terjadinya serangan jantung awalnya karena adanya plak pada dinding dalam pembuluh koroner.
Ketika plak tersebut tiba-tiba retak dan pecah akan terbentuk gumpalan darah yang merangsang sel darah yang sedang mengalir untuk ikut menggumpal.
Sebenarnya, proses penggumpalan darah ini adalah reaksi alami penyembuhan luka seperti halnya apabila tangan terluka.
Namun, ketika gumpalan darah ini sudah menyumbat pembuluh koroner, maka terjadilah serangan jantung.
Ini mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi pada sel-sel jantung yang dialiri darah oleh pembuluh koroner akan terhenti.
Jika dalam waktu sekitar 20 menit sumbatan itu tidak melarut, maka sel-sel jantung akan mulai "gugur".
Semakin lama terjadi sumbatan dari gumpalan darah di dalam pembuluh koroner, maka semakin banyak pula jumlah sel yang mati.
Pada kasus terburuk, penderita serangan jantung bisa kehilangan nyawanya bila tidak segera ditangani.
Merangkum Buku Cintailah Jantung Kita: Mencegah Serangan Jantung (2016) karya I Wayan Wita via Kompas.com, terdapat sejumlah poin-point penting yang bisa menjadi petunjuk kunci untuk mengenali serangan jantung, di antaranya:
- Serangan jantung adalah masalah kegawatdaruatan penyakit jantung koroner yang bersifat mendadak dan berat
- Serangan jantung adalah pembunuh nomor satu di dunia
- Faktor risiko serangan jantung meliputi faktor risiko tetap (yang tidak dapat diubah, misalnya adanya kelainan bawaan pada jantung) dan faktor risiko dapat diubah atau dimodifikasi (faktor gaya hidup)
- Keluhan utama yang paling sering terjadi pada penderita serangan jantung adalah nyeri dada
- Komplikasi serangan jantung dapat berupa gagal jantung: gangguan pompa jantung yang mengakibatkan aliran darah yang tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan makanan dan oksigen tubuh secara normal
- Gejala dan tanda gagal jantung meliputi penderita mengeluh mudah lelah (sesak saat beraktivitas) dan kaki bengkak
- Komplikasi serangan jantung lainnya, yakni gangguan irama jantung atau aritmia yang bisa membahayakan nyawa
(*)