Find Us On Social Media :

Mengalami Gejala Kehamilan tapi Hasil Test Pack Negatif, Kenapa?

By Ragillita Desyaningrum, Kamis, 11 Februari 2021 | 20:27 WIB

Menstruasi yang datang terlambat bisa menjadi salah satu tanda kehamilan. Namun bagaimana jika hasil test pack ternyata negatif?

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Bagi pasangan yang sedang menanti datangnya momongan, terlambat menstruasi bisa menjadi pertanda bahagia.

Hal ini dikarenakan terlambat menstruasi adalah tanda-tanda bahwa seorang wanita hamil.

Namun, untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan kehamilan seperti test pack atau tes kehamilan di rumah sakit

Baca Juga: Berani Hengkang dari Grup Bandnya yang Sedang Tenar, Andre Taulany Tetap Wariskan Bakat Musisi kepada Anak-anaknya: Semua Saya Produserin!

Sayangnya, setelah menjalani test pack dan tes kehamilan di rumah sakit, hasilnya adalah negatif alias tidak hamil.

Meski demikian, menstruasi juga tak kunjung datang dan bahkan berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Loh, kenapa bisa, ya? Apakah hasil tes bisa salah.

Baca Juga: Ibunda CL ‘2NE1’ Meninggal karena Serangan Jantung, Ketahui Bagaimana Serangan Jantung Bisa Sebabkan Kematian

Melansir dari Web MD, ada beberapa kemungkinan dari kondisi ini, di antaranya:

Stress

Terlambat menstruasi bukan berarti kamu hamil, bisa jadi karena kamu stress.

Jangan meremehkan stress karena ternyata stress dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.

Stress bisa menstimulasi indung telur untuk tidak memproduksi sel telur.

Artinya, jika tidak ada sel telur, maka tidak ada menstruasi.

Baca Juga: 5 Camilan Sehat yang Cocok Dikonsumsi Sore Hari di Kantor, Nggak Ada Lagi deh Ngantuk dan Loyo!

Efek pengobatan

Mengonsumsi obat-obat tertentu juga bisa menjadi alasan kamu terlambat datang bulan.

Salah satu jenis obat yang menjadi penyebabnya adalah obat steroid.

Melansir dari Kompas.com, steroid atau kortikosteroid merupakan obat anti inflamasi atau obat anti peradangan yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi.

Nah, penggunaan obat ini dalam dosis tinggi dapat mempengaruhi siklus menstruasi.

Selain itu, penggunaan obat herbal, minyak esensial, obat diabetes, serta penggunaan kontrasepsi hormonal juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi sehingga membuatmu terlambat atau tidak datang bulan.

Baca Juga: Sultan Sejak Dini, Raffi Ahmad Ternyata Sudah Punya BMW Sejak kecil Namun Lebih Pilih Naik Angkot ke Sekolah

Perimenopause

Menopause memang lebih umum terjadi pada wanita dengan rata-rata umur 52 tahun.

Namun ada beberapa kasus di mana seorang wanita mengalami perubahan hormon perimenopause di awal usia 40 tahun.

Karena fluktuasi hormon ini, siklus menstruasi menjadi tidak teratur dan kamu mengalami gejala-gejala seperti hamil seperti nyeri payudara.

PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome)

Terlambat datang bulan juga bisa berarti adanya kondisi PCOS atau Polycystic Ovarian Syndrome.

Melansir Kompas.com, PCOS adalah kondisi medis yang disebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi.

Adapun gejala PCOS adalah menstruasi yang tidak teratur, biasanya mengalami haid setiap dua minggu, setiap tiga bulan atau bahkan setahun sekali.

Selain itu pertumbuhan rambut berlebihan di area yang tidak semestinya, muncul kista pada ovarium, dan infertilitas juga menjadi penyebab PCOS.

Baca Juga: Kiwil Tak Mau Tobat Berpoligami Hingga Targetkan 5 Wanita, Rohimah: Saya Tidak Mau Tahu Urusan Beliau

Disfungsi Tiroid

Kelenjar tiroid yang terletak di leher berperan untuk mengatur kinerja metabolisme tubuh.

Nah, kelenjar tiroid yang bermasalah seperti tidak aktif atau terlalu aktif ternyata dapat memengaruhi produksi hormon.

Adanya gangguan pada hormon ini dapat menyebabkan penyakit seperti penyakit diabetes, sel telur gagal matang, sampai menurunkan produksi hormon yang menunjang organ reproduksi.

(*)