Menurut Solomon, ide untuk melakukan terapi film adalah dengan memilih film atau serial televisi yang mencerminkan masalah atau situasi seseorang saat itu.Solomon juga memaparkan bahwa saat menonton film atau serial televisi sendiri di rumah, seseorang bisa sangat terbawa dan tenggelam dalam cerita, menjadi satu dengan tokoh, hingga memperoleh pesan yang terselip dalam cerita.Tentunya ini bisa membantu proses terapi untuk perkembangan diri ke arah yang positif.
Baca Juga: Tips Makan Sehat untuk Pekerja Shift Malam, Disertai Menu dan Jadwal NgemilBahkan, film dengan genre horror pun ternyata bermanfaat untuk kesehatan otak karena memicu pelepasan adrenalin yang punya efek mirip dengan anestesi dari obat.Seperti yang dilansir dari Hellosehat.com via Kompas.com, menonton film memungkinkan otak untuk melepaskan hormon dopamin dan serotonin.Hormon dopamine dan serotonin sendiri adalah hormon bahagia yang membantu kita mengatur suasana hati dan berefek pada sensasi yang menyenangkan.Meski demikian, terapis film sekaligus penulis The Cinema Therapy Workbook: A Self-Help Guide to Using Movies for Healing and Growth, Birgit Wolz, PhD, mengaku bahwa ia lebih suka menggunakan film sebagai terapi untuk membantu orang lain belajar tentang dirinya sendiri.
Baca Juga: Mengenal Gendang Telinga Bolong yang Sempat Dialami Aura Kasih sampai Lakukan Operasi, Hal Sepele ini PenyebabnyaHal ini dilakukan dengan cara yang lebih dalam berdasarkan cara mereka menanggapi karakter dan adegan yang berbeda pada film.Biasanya Wolz akan bertanya mengenai situasi pribadi pasiennya untuk mengetahui di mana mereka berada dalam hidup mereka.Kemudian Wolz akan merekomendasikan film yang mungkin ‘berbicara’ kepada mereka pada tingkatan tertentu.Bahkan, pada pasien depresi, sebuah film yang membantu mereka menangis dapat membuka berbagai tingkatan jiwa mereka.
(*)