Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Dokter Richard Lee adalah dokter kecantikan yang akhir-akhir ini mulai dikenal oleh publik.
Dirinya sering membuat konten edukasi untuk masyarakat terkait dengan produk kecantikan.
Dokter Richard sering memberi tahu produk-produk kecantikan yang membahayakan.
Tentu konten yang dibuat oleh dokter ini mendapat tempat tersendiri bagi para penontonnya karena dinilai bermanfaat.
Namun, dokter Richard sempat berseteru dengan artis cantik Kartika Putri.
Ya, hal itu juga berkaitan dengan produk kecantikan yang diiklankan oleh Kartika Putri.
Sampai saat ini, Kartika Putri bertindak hingga melaporkan dokter tersebut.
Belum usai perseteruannya dengan Kartika, dokter Richard kena semprot Dewi Perssik.
Baca Juga: Buntut dari Perseteruan dengan Dr. Richard Lee, Kartika Putri Dapat Doa Kejam dari Netizen
Hal itu dikarenakan pada konten dokter Richard yang membahas dokter kecantikan abal-abal, terdapat foto Dewi Perssik.
Tentu hal ini membuat Dewi Perssik geram.
Ia mengaku mengalami kerugian akibat hal tersebut.
Baru-baru ini pun ia mengunggah keluhannya di akun Instagram pribadi miliknya @dewiperssikreal.
"Halo dokter terhormat @dr.richard_lee Kalo anda merasa dokter yg paling hebat, ya buktikan saja dipasien-pasien anda sendiri..jangan menjatuhkan dokter lain atau siapalah yg dokter-dokteran, apalagi memasang foto saya untuk dijadikan konten yang belum tentu kebenarannya," tulisnya di caption.
Menurut pemilik goyang gergaji tersebut, dirinya tak pernah bekerja sama dan memakai jasa dokter yang disebutkan oleh dokter Richard.
"Saya tidak pernah melakukan treatment dengan orang yang anda sebut di konten anda," lanjutnya.
Mantan istri Saipul Jamil ini pun menambahkan bahwa dirinya selalu mengecek BPOM produk sebelum setuju untuk di-endorse.
"Perlu anda ketahui setiap saya diendorse skin care saya selalu mengecek BPOMnya, begitupun dengan klinik kecantikan," tulis Dewi.
Tak hanya itu ia berharap ke depannya agar semua orang dapat mengedukasi tanpa menghakimi orang lain.
"Semoga kita bisa mengedukasi tanpa menghakimi," tandasnya.
(*)