Find Us On Social Media :

Tak Puas dengan Masakan yang Dibuat Ayahnya, Seorang Anak Naik Pitam Hingga Nekat Menghabisi Nyawa Orang Tuanya Secara Sadis, Polisi: Pelaku Merasa Mau Diracun

By Novia, Senin, 15 Februari 2021 | 20:39 WIB

Tak Puas dengan Masakan yang Dibuat Ayahnya, Seorang Anak Naik Pitam Hingga Nekat Menghabisi Nyawa Orang Tuanya Secara Sadis

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri A

Grid.ID - Baru-baru ini nasib nahas menimpa seorang ayah di Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Trenggalek, Jawa Timur.

Bermula dari masakan, seorang anak tiba-tiba anak pitam menghabisi sang ayah.

Dibenarkan pihak berwajib, kini seorang anak bernama Fera Setyadi (27) masih dalam tahap pemeriksaan.

Dikutip dari Surya.co.id, kejadian nahas yang menimpa bapak bernama Wajib (50) itu berlangsung, Senin (15/2/2021) dini hari tadi.

Baca Juga: Suaranya Bergetar Hebat, BCL Masih Takut Bahas Penyebab Kematian Ashraf Sinclair yang Tetiba Meninggal Mendadak: Dia Baik-baik Saja Sebelumnya, Dia Cuma Kelelahan

Dibenarkan Kapolsek Panggul AKP Budi Hartoyo, kejadian tersebut bermula saat Wajib membuatkan sarapan sahur untuk anaknya, Fera Setyadi.

Lantaran masakan yang dibuat sang ayah terasa asin, Fera Setyadi justru menduga sang ayah hendak meracuninya.

“Pelaku merasa mau diracun,” jelas Budi, Senin (15/2/2021).

Sempat pergi meninggalkan rumah dan mengunjungi temannya, pelaku akhirnya kembali ke rumah dengan gelagat yang aneh.

Baca Juga: Terbuai Cinta Monyet Hingga Akhirnya Hamil di Luar Nikah Usai 6 Bulan Pacaran, Gadis di Bawah Umur Justru Tewas Saat Minta Pertanggung Jawaban Sang Kekasih

Mondar-mandir menggerutu sambil memegang, pelaku kembali ke rumah dengan membawa sabit, pisau, dan palu.

“Kemudian tiba-tiba pelaku menghampiri korban (ayahnya) yang saat itu sedang berjalan di depan pelaku, dan memukuli korban, kemudian membacok dengan menggunakan sabit,” ujar Kapolsek.

Berlangsung sekitar 04.00 WIB, korban langsung tersungkur tepat di jalan depan rumahnya.

“Kemudian ada saksi mencoba melerai. Namun saksi juga dipukul oleh pelaku mengenai mata dan leher. Sehingga saksi melarikan diri,” sambungnya.

Baca Juga: Penyebab Meninggalnya Bayi 9 Bulan yang Dititipkan di Rumah Nenek Akhirnya Terkuak, Sang Bayi Dibunuh Oleh Ibu Kandungnya Beserta Selingkuhannya dengan Diberi Minum Minyak Obat Rambut

Menerima informasi dari warga atas tindak kekerasan anak terhadap orang tuanya, polisi langsung mendatangi lokasi.

Dari tempat kejadian perkara, polisi menemukan barang bukti sabut dengan bercak darah, ganggang kayu, pisau, dan palu.

Kini,pihak berwajib telah mengamankan pelaku yang dicurigai memiliki riwayat gangguan jiwa.

Menurut AKP Budi Hartoyo, Fera pernah menjalani perawatan akibat gangguan jiwa yang ia alami.

Baca Juga: Kesal Tak Diberi Uang Untuk Beli Baju dan Sepatu Baru, Suami di Batam Cekik dan Tenggelamkan Istri ke Baskom Berisi Air

Ia juga pernah dirawat di RSUD dr Soedomo Trenggalek, Jawa Timur terkait gangguan jiwa yang ia alami.

“Tapi untuk memastikan apakah saat melakukan aksinya, pelaku dalam kondisi sadar atau tidak, masih perlu pemeriksaan lebih lanjut,” pungkas Budi, Senin (15/2/2021).

Melansir informasi dari Kompas.com, beberapa waktu yang alu kejadian serupa juga pernah berlangsung di Desa Banjarejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Seorang ayah berinisial TM (80), dikabarkan tewas di tangan anaknya sendiri, IB (30).

Baca Juga: Sakit Hati Cintanya Ditolak, Seorang Pria Tega Merudapaksa dan Habisi Nyawa Siswi SMP di Karawang yang Baru Ditemui Sekali

Kejadian yang berlangsung pada 23 Juli 2020 lalu, telah dibenarkan oleh warga sekitar.

Tak berani menolong, seorang warga bernama Ilham mengaku takut lantaran pelaku memiliki riwayat gangguan jiwa.

Takut kembali mengamuk, saat itu Ilham melihat korban telah tewas di pangkuan IB yang tak lain anak sekaligus pelaku pembunuhan.

“Saya melihat, korban dipangku oleh anaknya sambil menangis,” jelas Ilham.

Baca Juga: Silento Ditahan Polisi karena Diduga Membunuh Sepupunya, Manajer sang Penyanyi: Dia Menderita Serangkaian Penyakit Mental

"Tapi mau mendekat kami takut," pungkasnya.

(*)