Find Us On Social Media :

Ini Efek Samping Minum Pil KB, Payudara Nyeri Hingga Berat Badan Naik!

By Ragillita Desyaningrum, Selasa, 16 Februari 2021 | 08:40 WIB

Di balik manfaat dan keefektifannya dalam mencegah kehamilan, pil KB dapat menimbulkan beberapa efek samping.

Seperti yang diinformasikan Nova.id, hormon yang terkandung dalam pilk KB dapat meningkatkan frekuensi sakit kepala dan migrain.

Baca Juga: Akun Instagram Putra Bungsu Jokowi Sempat Lenyap, Kaesang Pangarep Ternyata Menghapus Bersih Galerinya Termasuk Fotonya dengan Sang Kekasih hingga Tak Saling Follow Lagi, Ada Apa Ya?

Hal ini disebabkan adanya perubahan hormon estrogen dan progresteron dalam tubuh.

Gejala biasanya akan hilang seiring waktu, namun jika kamu langsung mengalami sakit kepala yang berat setelah minum pil KB, kamu harus berkonsultasi dengan dokter. 

5. Suasana hati berubah

Melansir Nakita.id, penelitian menunjukkan bahwa pil KB dapat memengaruhi suasana hati dan meningkatkan risiko depresi atau perubahan emosional lainnya.

Pasalnya, hormon dalam pil KB dapat menekan hormon yang memengaruhi suasana hati. 

Baca Juga: Keasyikan Belanja Sampai Tak Lihat Tagihan, Nia Ramadhani Kaget dan Langsung Lapor Ardi Bakrie Lantaran Kartu Debitnya Minus

6. Libido menurun

Pada beberapa kasus, pil KB memang dapat meningkatkan libido atau dorongan seks.

Namun jika kamu mengalami libido yang menurun, menetap dan mengganggu, maka hal itu harus segera dikonsultasikan dengan dokter. 

7. Menaikkan berat badan

Melansir Nova.id, pil KB dapat meningkatkan lemak atau massa otot yang memicu kenaikan berat badan.

Baca Juga: Minder Berat, Nia Ramadhani Merasa Tak Ada Apa-apanya Saat Mengetahui Nominal Arisan Muzdalifah yang Jumlahnya Fantastis

Sedangkan menurut Nakita.id, studi klinis belum menemukan hubungan yang konsisten antara penggunaan pil KB dengan kenaikan atau penurunan berat badan.

Namun, hal yang dapat terjadi adalah adanya retensi cairan atau berat air di sekitar payudara dan panggul.

Di samping itu, banyak penelitian telah menemukan kenaikan berat badan rata-rata di bawah 2 kg pada 6 atau 12 bulan dengan kontrol kelahiran progestin saja.

(*)