Find Us On Social Media :

Ini Efek Samping Minum Pil KB, Payudara Nyeri Hingga Berat Badan Naik!

By Ragillita Desyaningrum, Selasa, 16 Februari 2021 | 08:40 WIB

Di balik manfaat dan keefektifannya dalam mencegah kehamilan, pil KB dapat menimbulkan beberapa efek samping.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.IDPil KB merupakan salah satu metode kontrasepsi yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan dengan efektif.

Pil KB berbentuk tablet yang berisikan hormon estrogen dan progresteron,

Fungsinya bukan hanya mencegah kehamilan, tapi bisa juga mengatasi menstruasi yang tidak teratur, meredakan jerawat, hingga meringankan gejala PCOS.

Baca Juga: Masih Ingat dengan Perempuan yang Lemparkan Uang Ratusan Ribu ke Pelakor? Gaya Hidup Bu Dendy Kini Berubah 180 Derajat, Banting Setir Jadi Youtuber hingga Makin Bergelimang Harta!

Meskipun tergolong aman, ternyata pil KB mempunyai efek samping.

Nah, untuk kamu yang berniat mencoba mengonsumsi pil KB, ada baiknya untuk mengetahui efek sampingnya terlebih dahulu.

Berikut ini adalah efek samping pil KB yang dilansir dari Nova.id dan Nakita.ID. 

Baca Juga: Klepek-klepek Setiap Kali Liat Rizky Billar Main Bola, Lesty Kejora: Meleleh Hati Ade Bang!

1. Pendarahan intermenstrual

Pendarahan ini dapat terjadi karena uterus menyesuaikan untuk memiliki lapisan endometrium yang lebih tipis.

Selain itu, pendarahan ini juga dapat terjadi karena tubuh menyesuaikan untuk memiliki tingkat hormon yang beda.

Meski terbilang normal, apabila perdarahan berlangsung selama 5 hari atau lebih saat menggunakan pil KB, atau perdarahan berat selama 3 hari atau lebih, kamu harus berkonsultasi dengan dokter. 

Baca Juga: Pasca Alami Kecelakaan, Salshabilla Adriani Tak Berani Bawa Mobil Sendiri

2. Mual

Jika baru pertama kali mengonsumsi mual, beberapa irang biasanya mengalami mual ringan untuk sementara. 

Untung mengatasinya, kamu dapat meminum pil KB setelah makan atau sebelum tidur.

3. Nyeri dan pembesaran payudara

Melansir Nova.ID, meminum Pil KB kerap membuat payudara terasa empuk dan nyeri yang biasanya hilang beberapa minggu setelah mulai minum pil.

Baca Juga: Sedang Laris Tawaran di Puncak Ketenarannya, Kini Kim Young Dae Dikabarkan dalam Proses Pembicaraan untuk Bergabung di Drama 'School 2021'

Seiring dengan peningkatan sensitivitas payudara, pil KB juga dapat membuat payudara membesar.

Untuk mengatasinya, kurangi asupan kafein dan garam serta memakai bra yang mendukung. 

4. Sakit kepala dan migrain

Seperti yang diinformasikan Nova.id, hormon yang terkandung dalam pilk KB dapat meningkatkan frekuensi sakit kepala dan migrain.

Baca Juga: Akun Instagram Putra Bungsu Jokowi Sempat Lenyap, Kaesang Pangarep Ternyata Menghapus Bersih Galerinya Termasuk Fotonya dengan Sang Kekasih hingga Tak Saling Follow Lagi, Ada Apa Ya?

Hal ini disebabkan adanya perubahan hormon estrogen dan progresteron dalam tubuh.

Gejala biasanya akan hilang seiring waktu, namun jika kamu langsung mengalami sakit kepala yang berat setelah minum pil KB, kamu harus berkonsultasi dengan dokter. 

5. Suasana hati berubah

Melansir Nakita.id, penelitian menunjukkan bahwa pil KB dapat memengaruhi suasana hati dan meningkatkan risiko depresi atau perubahan emosional lainnya.

Pasalnya, hormon dalam pil KB dapat menekan hormon yang memengaruhi suasana hati. 

Baca Juga: Keasyikan Belanja Sampai Tak Lihat Tagihan, Nia Ramadhani Kaget dan Langsung Lapor Ardi Bakrie Lantaran Kartu Debitnya Minus

6. Libido menurun

Pada beberapa kasus, pil KB memang dapat meningkatkan libido atau dorongan seks.

Namun jika kamu mengalami libido yang menurun, menetap dan mengganggu, maka hal itu harus segera dikonsultasikan dengan dokter. 

7. Menaikkan berat badan

Melansir Nova.id, pil KB dapat meningkatkan lemak atau massa otot yang memicu kenaikan berat badan.

Baca Juga: Minder Berat, Nia Ramadhani Merasa Tak Ada Apa-apanya Saat Mengetahui Nominal Arisan Muzdalifah yang Jumlahnya Fantastis

Sedangkan menurut Nakita.id, studi klinis belum menemukan hubungan yang konsisten antara penggunaan pil KB dengan kenaikan atau penurunan berat badan.

Namun, hal yang dapat terjadi adalah adanya retensi cairan atau berat air di sekitar payudara dan panggul.

Di samping itu, banyak penelitian telah menemukan kenaikan berat badan rata-rata di bawah 2 kg pada 6 atau 12 bulan dengan kontrol kelahiran progestin saja.

(*)