Pasalnya, respon kecemasan diatur oleh bagian otak yang disebut amigdala.
Ketika merasa cemas, stres, atau takut, amigdala tersebut akan mengirimkan sinyal ke bagian tubuh lainnya.
Sinyal tersebut berfungsi agar tubuh bersiap memberi respon "right or flight", yang memicu peningkatan hormon adrenalin dan kortisol.
Respon tersebut memang berguna saat kita menghadapi situasi berbahaya, seperti dikejar penjahat.
Namun, respon tersebut akan mengganggu kita ketika terjadi saat kita menghadapi situasi lain, seperti wawancara kerja atau ujian.
Selain itu, respon "fight or fligth" yang berlangsung lama juga bisa membuat kadar kortisol dan adrenalin dalam tubuh berlebihan.
Akibatnya, tekanan darah meningkat dan pembuluh darah rentan mengalami kerusakan.
Baca Juga: Melegenda, 5 Destinasi yang Jadi Surganya Wisata Kuliner Indonesia ini Letaknya Ada di Gang Sempit!
Kadar kortisol berlebihan juga bisa memicu kenaikan berat badan, otot melemah, dan berbagai jenis gangguan kesehatan lainnya.
Ada beberapa cara untuk mengatasi kecemasan yang bisa kita lakukan: