Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Penting untuk membentuk kepedulian terhadap situasi masyarakat di Indonesia yang tengah beradaptasi dengan kebijakan baru, di mana masyarakat dapat melakukan aktivitas normal, namun dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Situasi tersebut memberikan beragam dampak, baik pada pemulihan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi keluarga Indonesia yang memiliki anak-anak.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki strategi dalam menghadapi tantangan yang ada, khususnya dalam lingkup keluarga.
Satu tantangan tersendiri yang kini dihadapi adalah pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang tentunya memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Degan sistem pembelajaran tersebut, rasa bosan pada anak tentu bisa datang, sehingga guru dan orang tua harus saling bahu membahu untuk mendorong anak-anak tetap belajar.
Ada hal menarik yang perlu diketahui tentang kebosanan pada anak, khususnya saat PJJ.
Ternyata anak yang kreatif tidak akan pernah bosan, itulah mengapa anak-anak harus didorong agar wawasannya semakin terbuka.
Hal tersebut diutarakan Atalia Praratya, istri Ridwan Kamil sekaligus Ketua Penggerak PKK Jawa Barat.
“Ada kata kunci baru, anak yang kreatif tidak akan pernah bosan. Jadi itulah mengapa kita harus mendorong mereka terbuka wawasannya,” kata Atalia dalam acara virtual Wings Care Bangkit & Menghebat di Era New Normal (Kesehatan, Parenting, Pendidikan) yang diikuti Grid.ID (16/2/2021).
Atalia pun membeberkan, dulu memang gadget dibatasi bagi siswa, hingga tak sedikit yang mengeluh kepadanya.
“Dulu kan sempat curhat kepada saya, ‘Bu Cinta, dulu itu kami tidak boleh ceunah (katanya), buka-buka gadget, eh sekarang malah disuruh.’ Pembelajaran jarak jauh gitu ya,” jelas ibu tiga orang anak ini.
Baca Juga: Berbincang Serius, Istri Ridwan Kamil Malah Salfok dengan Kucing yang Lewat di Depan Aa Gym
Akan tetapi, Atalia menegaskan, teknologi tidak untuk dihindari, melainkan harus dimanfaatkan dengan maksimal.
“Memang, teknologi itu bukan untuk dihindari. Tetapi teknologi itu harus kita manfaatkan sedemikian rupa dengan sesuatu yang dimaksimalkan,” beber Atalia.
Menurutnya, betul juga teknologi itu mengancam, tapi lebih banyak kebaikan kalau kita mampu memanfaatkan dengan baik pula.
Oleh karena itu, tugas orang tua dan guru adalah mendampingi anak-anak kita.
(*)