Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Belum banyak yang tahu bahwa Rizky Kinos, presenter sekaligus suami dari Nycta Gina, ternyata mengalami low back pain atau nyeri punggung bawah selama bertahun-tahun.
Dalam episode terbaru podcast KinosGina, pria berusia 35 tahun ini mengaku low back painnya ini pertama kali muncul karena dirinya berolahraga punggung dengan angkat berat.
Kinos pun telah berupaya untuk mengobati penyakitnya ini dengan terapi dan pijit, tapi sayangnya low back painnya selalu kambuh lagi.
Melihat penderitaan suaminya, akhirnya Nycta Gina yang juga seorang dokter, mengajak Kinos untuk berkonsultasi dengan dr. Asa Ibrahim, Sp.OT, salah satu rekan sejawatnya yang merupakan seorang dokter ortopedi.
“Kalau udah mulai sakit, dia (Kinos) panggil tukang pijat. Tapi habis dia olahraga, nge-gym, angkat berat, nanti sakit lagi. Terus dipijat lagi. Terus sakit lagi,” keluh Gina pada dr. Asa.
Menanggapi ini, dr. Asa menyebutkan bahwa low back pain adalah keluhan yang sangat umum.
Baca Juga: 6 Kebiasaan Ini Dapat Memicu Jerawat di Punggung, Stop dari Sekarang!
“Jadi dia penyebab kedua tersering orang datang ke dokter kalau di Amerika. Penyebab nomor 1 itu common cold, seperti batuk pilek sehari-hari,” jelas dr. Asa.
Namun, walaupun kasus low back pain sering ditemui, penyakit ini cenderung sulit sembuh.
Menurut dr. Asa, hal paling penting dalam penanganan low back pain adalah mengidentifikasi penyebabnya karena penyebab low back pain pada setiap orang berbeda.
Baca Juga: Sherina Munaf Ingatkan Pentingnya Olahraga Saat Pandemi, Ternyata Manfaatnya Bisa Bikin Lebih Happy!
Untuk orang yang memang kesehariannya mengangkat berat, low back pain mungkin terjadi karena overuse karena punggung yang dipakai untuk mengangkat berat terus menerus.
Namun untuk orang yang mungkin hanya duduk seharian seperti di kantor, low back pain bisa terjadi karena duduk terlalu lama dengan posisi yang salah.
Lalu pada kasus Kinos di mana low back pain yang dideritanya sudah bertahun-tahun dan hilang timbul, dr. Asa mencurigai ada penyebab lain.
Baca Juga: Nadin Amizah Pamer Makan Mie Instant Dicampur Nasi, Apakah Berbahaya?
“95 persen kasus low back pain itu karena muscle strain atau tarikan pada otot. Itu seharusnya sembuh. Kalau low back pain menetap dan sering kambuh ada kemungkinan yang lain selain muscle strain,” ujar dr. Asa.
Penyebab lain yang lebih serius ini bisa jadi salah satunya adalah penekanan pada saraf.
Untuk itu, penting untuk langsung berkonsultasi dengan dokter ortopedi untuk mengetahui penyebab low back pain.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahun, 5 Menu Sarapan Ini Justru Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan Lho!
Memijat atau mengurut punggung yang sakit dikhawatirkan pada menyebabkan cedera baru atau justru memperparah cedera yang sudah ada.
Selanjutnya Nycta Gina juga menanyakan pada dr. Isa tentang kapan seseorang harus menyadari bahwa low back pain itu berbahaya.
Dr. Isa lalu menjawab bahwa ada tiga kondisi di mana low back pain harus segera ditangani, di antaranya:
Baca Juga: Mengenal Kehamilan Samar pada Fenomena Wanita Muda Melahirkan Setelah 1 Jam Hamil
1. Ketika low back pain diikuti dengan gejala lain seperti kelumpuhan
Kelumpuhan tidak selalu diartikan seseorang tidak dapat berjalan sama sekali.
Seseorang bisa dikatakan mengalami kelumpuhan ketika misalnya, salah satu bagian tubuhnya terasa lemas, tidak bisa digerakkan, atau seseorang tidak dapat melakukan gerakan tertentu.
Baca Juga: Cemas karena Tidak BAB Setiap Hari, Berapa Kali Normalnya Kita Harus Buang Air Besar?
2. Ketika low back pain diikuti dengan masalah pada buang air besar dan buang air kecil
Hal ini dikarenakan pada punggung manusia terdapat banyak saraf yang berfungsi agar buang air besar dan buang air kecil kita lancar.
Oleh sebab itu, jika mengalami masalah pada buang air besar dan buang air kecil harus segera dibawa ke dokter.
Baca Juga: Kak Seto Masih Bisa Push Up 80 Kali di Umur yang Hampir 70 Tahun, Ternyata Ini Rahasianya!
3. Ketika low back pain terjadi setelah kecelakaan
Ketika mengalami kecelakaan, seseorang harus melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui apakah ada cedera berat atau tidak.
(*)