Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Sempat menjadi pecandu narkoba, Demi Lovato ternyata pernah mengalami serangan jantung dan stroke karena overdosis narkoba.
Tidak main-main, penyanyi berusia 28 tahun itu bahkan sampai tiga kali mengalami stroke.
Fakta mengejutkan itu disampaikan oleh Demi dalam sebuah video trailer dokumenter seriesnya di Youtube yang berjudul Demi Lovato: Dancing with the Devil.
Melansir dari People melalui Grid.ID, dokumenter ini akan menceritakan tentang kejadian overdosis yang sempat dialami Demi Lovato pada tahun 2018.
Dokumenter itu juga akan menceritakan bagaimana tragedi overdosis itu memberikan dampak serta pengaruh pada hidup dan tubuh Demi.
"Saya mengalami cedera otak, dan saya masih menghadapi efeknya sampai hari ini. Saya tidak mengendarai mobil, karena saya memiliki titik buta pada penglihatan saya," katanya kepada wartawan dikutip Grid.ID dari People.
“Dan saya juga sudah lama mengalami kesulitan membaca. Itu masalah besar, ketika saya bisa membaca dari sebuah buku, yang seperti dua bulan kemudian (selesai), karena penglihatan saya sangat kabur,” imbuhnya.
Demi juga mengaku bahwa dampak dari overdosisnya masih ia rasakan hingga sekarang.
Seperti yang telah kita ketahui, narkoba sendiri merupakan obat-obatan terlarang yang memberikan efek berbahaya bagi tubuh.
Baca Juga: Sembuh dari Gangguan Makan, Demi Lovato Rayakan dengan Pamer Stretch Mark Berkilau di Instagram
Adapun overdosis narkoba merupakan kondisi ketika seseorang mengonsumsi narkoba dalam jumlah yang besar melebihi batas yang dapat ditolerir oleh fungsi fisiologis tubuh.
Melansir laman American Addiction Centers oleh Grid.ID, gejala dari overdosis narkoba pun berbeda-beda, tergantung dari jenis narkoba yang dikonsumsi.
Bahkan, tidak mudah untuk mengetahui perbedaan gejala overdosis sebab beberapa narkoba memang memiliki efek seperti overdosis.
Parahnya, pengguna narkoba tidak tahu bahwa dirinya mengalami overdosis karena mereka sangat dipengaruhi oleh obat tersebut.
Adapun gejala umum overdosis narkoba di antaranya adalah nyeri dada yang parah, kejang, sakit kepala parah, kesulitan bernapas, mengigau, dan kecemasan.
Selain gejala-gejala ini, tidak menutup kemungkinan seseorang yang overdosis narkoba mengalami gejala seperti:
- Penyimpangan suhu tubuh normal, artinya seseorang bisa mengalami hipertermia (ketika suhu tubuh terlalu tinggi) atau hipotermia (ketika suhu tubuh terlalu rendah)
- Pingsan hingga kehilangan kesadaran
- Perubahan warna kulit, misalnya pucat, berubah kebiruan, atau berubah kemerahan
- Pernapasan tidak normal
- Denyut nadi tidak teratur, bisa sangat cepat atau sangat lambat
(*)