Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Tissa Biani baru-baru ini mengingatkan akan efek negatif dari sosial media, khususnya bagi kesehatan mental.
Dalam sebuah unggahan di Instagram Storynya @tissabiani pada hari Sabtu (20/02/2021), artis dan penyanyi berusia 18 tahun ini menuliskan dalam bahasa Inggris:
“Untuk diriku sendiri,
Sosial media bisa menjadi sangat melelahkan walaupun ini adalah jalan satu-satunya untuk berinteraksi dengan orang-orang yang kamu sayangi.
Jadi, tidak apa-apa untuk melakukan detoks sosial media sesekali.
Lakukan itu untuk kesehatan mentalmu. Lakukan itu untuk kewarasanmu. Lakukan itu untuk matamu.
Lakukan itu untuk mendapatkan kesempatan melakukan hal-hal lain yang kamu inginkan.
Tidak apa-apa.”
Ternyata, unggahan Tissa Biani ini ada benarnya lho.
Sebab, walaupun banyak memberikan manfaat dalam bersosialisasi, sosial media juga dapat memberikan efek buruk terutama terhadap kesehatan mental.
Melansir Time via Grid.ID (29/01/2018), Instagram digadang-gadang sebagai sosial media yang memiliki dampak paling buruk bagi kesehatan mental penggunanya.
Baca Juga: Berkomunikasi dengan Anak Millennials Tidak Hanya Sekedar Berteman di Media Sosial, Tapi…
Pernyataan ini didasari oleh sebuah survei pada 1500 remaja dan dewasa muda serta diterbitkan oleh Royal Society for Public Health.
Sebanyak 1.479 anak muda dengan usia 14 hingga 24 tahu mengaku merasa tertekan dan kehilangan semangat hidup ketika melihat unggahan teman-temannya yang menikmati hidupnya.
Seperti yang diwartakan The Independent via Kompas.com, berikut ini adalah efek negatif sosial media bagi kesehatan mental:
Berkurangnya rasa percaya diri
Apakah kamu pernah merasa cemas setelah melihat unggahan temanmu di sosial media?
Kecemasan ini memang sering kali dirasakan oleh pengguna sosial media, terlebih ketika melihat unggahan seseorang yang berhasil mencapai tujuan hidupnya atau seseorang yang menikmati hidupnya.
Kecemasan itu membuatmu membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang itu hingga akhirnya itu mempengaruhi rasa percaya dirimu.
Terdapat penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of Copenhagen yang menyebutkan bahwa banyak orang menderita Facebook Envy, yaitu saat mereka melihat sebuah unggahan orang lain di Facebook lalu membandingkannya dengan kondisi diri sendiri.
Baca Juga: 2 Idola KPOP Korea-Amerika Ini Giat Mempromosikan Pentingnya Kesehatan Mental
Hubungan antar manusia memudar
Sejatinya, manusia butuh berkomunikasi secara verbal dan tatap mata.
Namun keberadaan sosial media membuat kita mempunyai kecenderungan untuk lebih memilih memainkan handphone dan membuka sosial media dibandingkan dengan berkomunikasi dengan orang di sekitar kita secara langsung.
Pada akhirnya, prinsip sosial media yang dibuat untuk ‘mendekatkan yang jauh’ berubah menjadi ‘menjauhkan yang dekat’.
Artinya, kita justru menjadi lebih dekat dengan orang-orang yang kita lihat melalui layar handphone dibandingkan dengan orang-orang terdekat di sekitar kita.
Baca Juga: 7 Tanda Kamu Sudah Sembuh dari Depresi
Mengurangi Ingatan
Tanpa kita sadari, media sosial telah menggerus memori kita karena kita menjadi berketergantungan dengan fitur-fiturnya.
Contohnya, sebelum adanya sosial media, kita akan mengingat ulangtahun orang-orang yang kita sayangi.
Namun karena ada fitur di sosial media, kita jadi berketergantungan untuk diingatkan oleh sosial media tentang ulang tahun orang-orang yang kita sayangi.
Baca Juga: Jangan Salah, Menonton Film dan Serial TV Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan Mental
Kurang tidur
Sosial media mempunyai efek adiktif yang membuat kita selalu ingin melihat handphone kita untuk melihat apa yang terjadi di sosial media.
Akibatnya, kita sering kali terjaga dan sulit untuk tidur karena penasaran dengan apa yang ada di sosial media.
Sedangkan kurang tidur tentunya akan berefek buruk pada kesehatan fisik maupun mental kita sendiri.
(*)