Faktor keempat buah hatinya lah yang membuat Rohimah sampai legawa dipoligami selama 17 tahun.
“Pada saat itu saya orangnya banyak mengalah, memang ini ujian saya, cobaan saya, mudah-mudahan besok nggak.
Perjalanan terus berjalan (ternyata) ya sudah lah," kisahnya kepada Maia Estianty.
“Apakah karena anak-anak? Misalnya aku bertahan karena anak-anak,” tanya Maia Estianty seraya berkaca pada pengalaman masa lalunya.
“Kan ada 2 pilihan, antara kita mengorbankan diri sendiri untuk anak-anak atau kita ya sudah anak-anak jadi korban,” sambungnya.
“(Bertahan) karena anak-anak masih kecil-kecil, terus orang tua saya berpikir ‘Kasihan anak-anak’.
Nanti kalau kamu bercerai atau pisah sama Kiwil, nanti anak-anak bagaimana? Karena anak-anak masih butuh bapak dan bundanya,” aku Rohimah.
Bukan hanya itu, dukungan moral dari keluarganya dan keluarga Kiwil yang menguatkan hati Rohimah untuk mempertahankan rumah tangganya.