Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Beberapa hari ini, bencana banjir terus terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Banjir terjadi mulai dari DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan beberapa wilayah yang lainnya.
Dari faktor alam, memang Indonesia kini tengah berada pada puncak musim hujan.
Baca Juga: Hati-hati! Banjir Bisa Datangkan Banyak Infeksi Kulit Mengerikan ini
Mengutip Kompas.com, untuk di DKI Jakarta sendiri, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, banjir di Jakarta pada akhir pekan bisa cepat kering karena antisipasi yang telah dilakukan oleh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Alhamdulillah antisipasi itu sudah dilakukan dari kemarin."
"Atas izin Allah, satu hari kering. Kenapa? Karena jajaran dalam posisi siaga."
"Sudah dari awal ditentukan RT-RT, RW-RW yang berisiko, begitu terjadi genangan maka langsung pompa dikerahkan, tenaga dikerahkan, pengawasan,” kata Anies saat meninjau kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Sabtu (21/2/2021) sore.
Menurut Anies, Jakarta sudah relatif normal dalam satu hari pasca-banjir.
Baca Juga: Banjir di Mana-mana! Ketahui Berbagai Ancaman Penyakit Setelah Banjir
Meskipun demikian, ia tak menampik masih ada wilayah di Jakarta yang digenangi banjir.
Saat banjir, sejumlah risiko pun wajib diwaspadai, seperti tersengat listrik, kotoran buang air, limbang berbahaya (dari rumah tangga, medis, dan industry), benda yang ikut hanyut terseret banjir, hingga hewan liar.
Seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com, risiko kesehatan tersebut semakin meningkat di tengah wabah virus corona SARS-CoV-2.
Baca Juga: Banjir Rawan Picu Diare, Pulihkan dengan Racikan Obat dari Bahan Alami ini
Latas, bisakah virus corona menular dari air banjir?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, belum ada penelitian yang membuktikan virus corona bisa menular lewat air, termasuk air banjir.
Hingga kini belum ada ahli yang melaporkan reaksi tubuh seseorang yang tak sengaja bersentuhan dengan air yang terkontaminiasi virus corona.
Kendati virus corona tidak menular lewat air banjir, risiko penularan Covid-19 bisa muncul dari penampungan atau pengungsian yang tidak memadai.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyampaikan, mitigasi bencana perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19 di tempat pengungsian.
"Tempat pengungsian yang memadai itu dari sisi ventilasi, sirkulasi, tidak juga padat pengungsi,” jelasnya.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Membersihkan Paru-paru Untuk Jauhkan Corona, Bisa Dicoba Sekarang Juga!
Menurut Dicky, penularan Covid-19 di tempat pengungsian atau penampungan mustahil ditekan sampai nihil.
Namun, risiko tersebut bisa diminimalkan.
Pasalnya, pengungsian atau penampungan sementara membuat banyak orang tinggal bersama di ruangan yang terbatas.
Baca Juga: Catat! Ini Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi saat Musim Hujan
Dengan demikian, potensi penularan virus corona dari droplet, udara, atau virus yang menempel di permukaan benda tetap masih ada.
Untuk itu, setiap orang yang tinggal di fasilitas pengungsian atau penampungan banjir sementara tetap perlu disiplin memakai masker dengan benar, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. (*)