Perkataan tersebut justru berbanding terbalik dengan kenyataan dan pencapaiannya saat ini.
Rasa penasarannya pada video editing datang pada tahun 2014 setelah ia banyak menonton konten dari Zach King (@zachking), satu kreator VFX idola Aldo yang juga aktif di TikTok.
Setahun berselang, Aldo mulai berkarya dengan video-video yang ia ciptakan melalui proses syuting dan editing secara mandiri.
Meskipun sempat merasa tidak percaya diri hingga melewati proses menahan malu saat proses syuting, namun ia tetap berhasil melahirkan karya pertama yang pada saat itu dirasa memiliki keterbatasan.
Baca Juga: Dipilih Menjadi Mentor oleh Bocah yang Jago Nyanyi dan Hobi Joget TikTok, Rizky Febian Sujud Syukur
Karya pertamanya diunggah pada platform digital yang pada saat itu juga menjadi awal Aldo berkarya dan menemukan bakatnya.
Perjuangannya tak semudah yang dibayangkan.
Semasa di bangku SMK, Aldo banyak menghabiskan waktu di warung internet, namun bukan untuk bermain seperti remaja pada umumnya.
Ia justru lebih banyak menghabiskan waktu itu untuk mengulik software editing yang ia pelajari secara otodidak lewat video-video tutorial.
Mengetahui kesukaan dan kecintaannya pada video editing, ia ingin terus menggali potensinya.
Ada masanya dari merekam menggunakan ponsel hingga ia menaikkan level karyanya menggunakan kamera milik tantenya demi menciptakan karya yang semakin kreatif.