Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Diabetes adalah salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah total penderita diabetes pada tahun 2000 mencapai 31,7 juta, dan diperkirakan akan meningkat lebih dari 100 persen pada tahun 2030 hingga mencapai 79,4 juta.
Dilansir Grid.ID dari laman Food NDTV, diabetes adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak mampu memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat memanfaatkan insulin yang ada di dalam tubuh.
Baca Juga: Agar Tidak Diabetes, Ini 6 Langkah Mudah Kurangi Makanan Manis
Meskipun diabetes sebagian besar dianggap sebagai pra-disposisi genetik, saat ini diabetes disebabkan oleh gaya hidup yang kita jalani di zaman modern.
Ini ditandai dengan peningkatan kadar gula darah berkepanjangan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti penyakit kardiovaskular.
Kondisi tersebut tidak bisa ditangani sepenuhnya.
Baca Juga: Jangan Salah Lagi! Ini Perbedaan Diabetes Tipe 1 dengan Diabetes Tipe 2
Namun, dapat diatur dan dikelola dengan beberapa perubahan gaya hidup, terutama perubahan pola makan.
Sebagian besar ahli kesehatan menyarankan untuk menghentikan nasi bagi penderita diabetes, mengingat hal itu dapat memengaruhi kadar gula darah.
Umumnya penderita diabetes disarankan mengurangi nasi karena beberapa alasan:
Baca Juga: Awas! 7 Bahaya Makan Terlalu Cepat, Sebabkan Diabetes hingga Stroke
1. Penuh dengan pati, yang bila dikonsumsi dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
2. Tidak mengandung serat, yang bertanggung jawab untuk menunda penyerapan gula dan membantu mengatur kadar gula darah.
3. Nasi adalah makanan indeks glikemik tinggi, yang berarti makanan dengan indeks glikemik 70 ke atas menyebabkan kadar gula darah melonjak.
4. Memiliki karbohidrat yang dipecah oleh tubuh atau diubah menjadi glukosa gula. Glukosa pada gilirannya diserap ke dalam aliran darah, dan dengan insulin ia bergerak ke dalam sel-sel tubuh di mana dapat digunakan untuk energi.
Baca Juga: Hati-hati! Diabetes Tipe 2 Mudah Menyerang Anak, Ini Cara Mencegahnya
Namun, penderita diabetes tidak dapat memanfaatkan insulin, yang selanjutnya meningkatkan kadar gula darah.
Semua faktor ini membuat nasi menjadi penyebab utama bagi penderita diabetes, tetapi apakah ini berarti penyintas diabetes tidak bisa makan nasi sama sekali?
Menurut Pelatih Kesehatan Makrobiotik, semangkuk nasi saat makan siang atau makan malam masih boleh.
Baca Juga: Kanker Lambung Bisa Disebabkan oleh 4 Kebiasaan Ini, Termasuk Makan Nasi Pakai Kuah
Lebih lanjut, menurut American Diabetes Association, makanan bertepung dapat menjadi bagian dari rencana makan yang sehat, tetapi porsi adalah kuncinya.
Roti gandum, sereal, pasta, nasi, dan sayuran bertepung seperti ubi, kentang, kacang polong, dan jagung masih dapat dimasukkan ke dalam makanan dan kudapan.
Selain itu, buah-buahan, kacang-kacangan, susu, yogurt, dan permen juga merupakan sumber karbohidrat yang bisa diperhitungkan dalam menu makan.
Jadi, kamu bisa makan nasi putih atau nasi merah, tetapi perlu diingat bahwa tidak berlebihan adalah kuncinya.
Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk makan nasi.
Idealnya, seseorang harus menghilangkan pati dari nasi, lalu memakannya dengan makanan kaya protein.
Baca Juga: Sering Makan Mi Instan Ditambah Nasi? Siap-siap Hadapi Konsekuensi Mengerikan ini!
Inilah cara membuat nasi tanpa pati:
- Cuci beras sampai bersih. Siapkan panci dan rebus air, yang jumlahnya tiga kali lipat jumlah nasi.
- Tambahkan beras ke air mendidih, masak dengan api sedang selama sekitar lima sampai enam menit.
Baca Juga: Nadin Amizah Pamer Makan Mie Instant Dicampur Nasi, Apakah Berbahaya?
- Setelah nasi mulai mendidih, zat kental yang berbusa akan mulai mengapung di atasnya. Zat berbusa ini adalah pati.
- Biarkan nasi matang hingga air berkurang jumlahnya dan butiran beras mulai mengapung di atasnya.
- Periksa apakah nasi sudah matang, nasi harus terasa lembut dan empuk.
- Angkat wajan dari kompor dan saring sisa air bertepung yang berwarna putih.
Nah, sajikan hangat-hangat dengan sayuran kaya protein.
Ubah mindset diet untuk mengelola diabetes dan menjalani hidup sehat.
(*)