Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Setelah dinyatakan positif terpapar Covid-19 pada Senin (15/2/2021), kondisi Ashanty dikabarkan sempat menurun.
Anang Hermansyah, penyanyi sekaligus suami dari Ashanty menyebutkan bahwa hal ini disebabkan oleh D-Dimer Ashanty yang tinggi.
“Dicek darah, dikasih tahu D-dimer bunda tinggi, kekentalan darah bunda semakin mengental,” kata Anang Hermansyah dalam kanal YouTube The Hermansyah A6, Rabu (24/2/2021), yang dilansir dari Grid.ID.
Adapun angka D-Dimer yang tinggi ini menandakan adanya pengentalan darah yang dikhawatirkan dapat membahayakan sistem pernapasan Ashanty.
“Nah, kalau ini menutupi saluran pernapasan, ini yang tidak bisa dikendalikan," papar Anang.
Usut punya usut, rupayanya Covid-19 memang dapat menyebabkan pengentalan darah.
Baca Juga: D-Dimer Tinggi, Ashanty Sempat Masuk Fase Kritis Saat Divonis Positif Covid-19
Melansir Huffpost via Kompas.com, belum dapat diketahui dengan pasti apa penyebab pasien Covid-19 mengalami pengentalan darah.
Menurut studi, hampir sepertiga dari pasien Covid-19 yang menjalani perawatan intensif mengalami kondisi ini.
Sebenarnya, pengentalan darah merupakan salah satu mekanisme alami yang menjadi respons tubuh ketika kita mengalami cedera.
Baca Juga: Donor Darah Saat Pandemi, Apakah Aman?
Namun jika pengentalan darah ini terjadi di dalam pembuluh darah, aliran darah jadi terbatas sehingga darah tidak bisa mengalir ke seluruh tubuh.
Melansir Kompas.com, dokter spesialis penyakit dalam, dr Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.PD-KPsi menjelaskan, seseorang yang mengalami pengentalan darah berisiko mengalami penyakit kardiovaskular seperti stroke dan serangan jantung.
Hal ini juga didukung oleh termuan beberapa peneliti yang menyusun Jurnal Radiology bahwa sebagian besar penderita Covid-19 yang menunjukkan tanda-tanda pengentalan darah yang dapat mengalami komplikasi yang berbahaya.
Baca Juga: Sheila Marcia Dilarikan ke IGD, Ini Alasan Kenapa Tak Boleh Remehkan Gejala Asam Lambung!
"Ketika seseorang mengalami pengentalan darah yang tak diantisipasi, bisa disusul dengan penggumpalan darah yang membentuk trombus dan atau emboli," papar dr. Andi yang juga akrab disapa dengan Dokter koko.
Kondisi ini dapat menyebabkan keadaan darurat medis karena emboli dapat menyebabkan penyumbatan pada arteri.
Emboli yang mencapai paru-paru, otak, atau jantung pun dapat mengancam jiwa.
Pada kasus ringan, penggumpalan darah dapat menyebar di seluruh tubuh dan menyebabkan ruam atau bengkak hingga jari kaki yang merah.
Tapi pada kasus berat, penggumpalan darah dapat menyumbat arteri dan menyebabkan emboli paru yang memicu peradangan di paru, sesak napas, serangan jantung dan stroke.
Oleh karena itu, Dokter Koko menyarankan supaya kita selalu menerapkan pola hidup sehat supaya terhindar dari kondisi D-Dimer yang tinggi.
Menghindari makanan berlemak dan gorengan, mengontrol konsumsi gula, berolahraga rutin dan tidak merokok dipercaya dapat mengontrol D-Dimer yang tinggi.
(*)