Karena permasalahan ini, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menilai bahwa permintaan tes DNA tidaklah relevan.
Arist bahkan dengan tegas menyebut bahwa ada unsur kekerasan dalam tuntutan tersebut, sebab bakal punya implikasi traumatik pada sang anak.
"Sekarang ada perdebatan di media sosial bahwa istri Daus meminta tes DNA untuk membuktikan apakah itu benar anak Daus atau Yunita. Nah itu tidak ada relevansinya," ucap Aris menjelaskan.
"Itu adalah kekerasan yang membuat anak trauma. Tidak layak itu disampaikan ke publik," sambungnya menambahkan.
Sederhananya, menurut Arist, Shelvie juga tak memiliki hubungan apapun dengan sang anak.
Jikalau ada seseorang yang menuntut tes DNA, hanya Daus Mini-lah yang layak. Akan tetapi sang komedian sudah mengungkapkan sebelumnya di depan publik bahwa anak tersebut sah, bahkan secara negara.
"Dalam perspektif perlindungan anak, dan saya kira istri Daus itu menatakan tes DNA, apa hubungannya. Hal itu merupakan pelanggaran terhadap hak anak. Gak ada urusannya dia," tutur Arist menyampaikan.