Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Beberapa waktu yang lalu, Ashanty harus menjalankan perawatan intensif di rumah sakit karena kondisinya menurun.
Diketahui bahwa pada Senin (15/2/2021), istri dari Anang Hermansyah itu dikabarkan terinfeksi Covid-19.
Bukan hanya istrinya, ketiga anak Anang Hermansyah yaitu Aurel, Azriel dan Arsy Hermansyah juga dikonfirmasi terpapar Covid-19.
Berdasarkan hasil test PCR, hanya Anang Hermansyah dan putra bungsunya, Arsya Hermansyah yang dinyatakan negatif dari Covid-19.
Kondisi ini akhirnya harus membuat Arsya yang masih berusia 4 tahun terpisah dari sang Ibu untuk sementara waktu.
Beruntung, Arsya ternyata telah diberikan pemahaman tentang Covid-19 sehingga ia sadar bahwa ia tidak boleh bertemu Ashanty dahulu.
"Kangen tapi kan enggak boleh dekatin bunda dulu," kata Arsya ditemani Anang Hermansyah, dikutip dari kanal YouTube The Hermansyah A6, Kamis (25/2/2021) melalui Kompas.com.
"Kalau udah sembuh, minum obat dulu, baru boleh dekatin adik," ujar Arsya lagi.
Lalu bagaimana cara orangtua menjelaskan kepada anak apabila orangtua atau orang-orang tersayang mereka sedang tidak dapat ditemui karena terinfeksi Covid-19?
Melansir dari Nakita.id, hal pertama yang harus dilakukan oleh orangtua adalah dengan jujur dan terbuka pada anak.
Berikanlah pemahaman kepada anak mengenai situasi pandemi saat ini apa adanya, tanpa dikurangi atau dilebih-lebihkan.
Mengurangi fakta tentang pandemi dapat membuat anak meremehkan, sedangkan melebihkan fakta akan membuat anak ketakutan.
Baca Juga: Kondisi Ashanty Sempat Menurun karena D-Dimer Tinggi, Apa Sih Artinya?
Jelaskanlah dengan bahasa yang mudah dimengerti anak, termasuk juga apa yang bisa ia lakukan untuk membantu menyudahi pandemi ini.
"Berikan informasi secara sederhana dan lebih rinci kepada anak-anak muda. Namun, tetap selalu menjaga pesannya agar tetap positif dalam hal apa yang dilakukan dunia untuk mencoba menghentikan penyebaran virus," ujar seorang psikolog dan peneliti kesehatan anak di Australia, Monique Robinson, yang dilansir dari Kompas.com.
Selain itu, ajarkan juga anak untuk tetap tenang dan positif, namun tidak meremehkan.
Ketika anak sudah mendapatkan pemahaman seputar Covid-19, anak mungkin lebih mudah menangkap informasi yang beredar di sekitarnya, termasuk informasi yang simpang siur.
Penting bagi orangtua untuk tetap menjaga komunikasi dan diskusi dengan anak untuk menghindari anak percaya pada informasi simpang siur yang ditangkapnya.
Langkah selanjutnya adalah menjadi contoh yang tepat untuk anak karena orangtua adalah panutan anak.
Orangtua dapat menyontohkan tindakan-tindakan pencegahan seperti rajin mencuci tangan dan selalu memakai masker saat akan keluar rumah.
Selagi melakukan kegiatan itu, orangtua bisa sambil menjelaskan apa manfaat dari melakukan tindakan seperti mencuci tangan atau memakai masker.
Terakhir, ajarkan anak untuk tetap fleksibel dan waspada.
Meksipun tidak terlihat, sebenarnya anak juga sangat merasakan dampak dari pandemi ini karena ia jadi tidak bisa bermain dengan orang-orang yang ia sayangi, terlebih jika orang itu ternyata terinfeksi Covid-19.
Oleh sebab itu, orangtua dapat menemukan cara baru supaya anak dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang ia sayangi, misalkan dengan melakukan video call.
Selain itu, penting juga untuk orangtua mencari cara baru untuk bersenang-senang dengan anak selagi di rumah.
Dengan begitu, anak-anak tetap berada dalam suasana hati yang baik.
(*)