Grid.ID - Mengikuti jejak sang ayah, Gibran Rakabuming Raka akhirnya resmi dilantik sebagai Wali Kota Solo periode 2021-2026.
Sebagai seorang Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming akan menempati rumah dinas Loji Gandrung yang ternyata menyimpan fakta menarik.
Bahkan saat Presiden Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kita Solo, ia sempat tak mau menempati satu kamar karena mengalami hal ini.
Loji Gandrung sendiri secara turun temurun menjadi rumah kedua para Wali Kota Solo.
Gibran menyebut dirinya bakal sambil jalan untuk boyongan ke Rumah Dinas Loji Gandrung.
Namun Gibran tidak merinci soal dirinya akan kapan melakukan pindahan ke Loji Gandrung.
Nah, ternyata ada cerita menarik soal rumah dinas Loji Gandrung ini.
Bahkan katanya Presiden Jokowi dulu sempat ogah tidur di satu kamar karena rasakan hal ini.
Pada 2013 lalu, dilansir dari Tribunnews.com, Rudy pernah menceritakan sejarah Loji Gandrung.
Awalnya Loji Gandrung merupakan rumah mewah milik seorang pengusaha pertanian asal Belanda, Yohanes Agustinus Dezentye, yang dibangun sekitar 1823 pada jaman Paku Buwono IV.
Pada saat perayaan khusus dan akhir pekan, Yohanes kerap mengadakan pesta-pesta ala Eropa di rumahnya ini.
Baca Juga: Jadi Lead Vokal Animasi Disney, Raisa Siap-siap Doktrin sang Anak: Mama Keren Lho!
Selain orang Belanda, sejumlah kerabat Keraton diundang dalam pesta itu.
Diiringi alunan musik, para tamu dengan berpasangan biasa berdansa di ruang tengah, hingga akhirnya masyarakat setempat menyebut rumah mewah tersebut sebagai Loji Gandrung.
"Dulu, (Loji Gandrung) ini dipakai untuk Londo-londo pada berdansa. Kalau ada jamuan makam malam di ruangan ini, kalau dansa di ruang yang belakang. Nah, saya tidur di kamar yang ini," kata Rudy.
Selama bertahun-tahun Loji Gandrung diwariskan secara turun-temurun kepada keturunan Yohanes hingga akhirnya Belanda meninggalkan Indonesia dan bangunan ini dikuasai oleh Jepang.
Pada masa pendudukan Jepang, Loji Gandrung pernah digunakan sebagai Markas Militer Brigade V Slamet Riyadi, dengan Gubernur Militer dipegang oleh Gatot Subroto.
Maka tak heran, sebuah patung Gatot Subroto bisa dilihat di halaman depan Loji Gandrung.
Tak lama setelah itu, Loji Gandrung beralih fungsi menjadi rumah dinas Wali Kota.
Rudy menjelaskan, bentuk bangunan Loji Gandrung berkiblat gaya Eropa dengan diselaraskan kondisi tropis di Indonesia.
Tak heran, bila pintu-pintunya dibuat tinggi agar sirkulasi udara lebih lancar.
Sampai saat ini bentuk bangunan utama Loji Gandrung tidak berubah sama sekali, hanya bagian belakangnya saja yang ditambahi joglo dan pernah dilakukan perbaikan pada atap.
Baca Juga: Cara Mudah Bikin Nasi Kuning Pakai Rice Cooker, Trik ini Bikin Teksturnya Pulen dan Gurih!
Karena bagian dari cagar budaya yang mendapat perawatan, hingga kini konstruksi dan bahan bangunan masih terlihat kokoh dan terawat.
"Ini semuanya asli, belum ada yang dirubah konstruksi maupun bahan bangunannya.
Atap ini dari tembaga. AC ini, AC lama, sudah ada dari zaman Belanda," terangnya.
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) pernah merasakan tinggal di sini saat menjabat wali kota pada periode 2005-2012.
Di salah satu bagian Loji Gandrung, kamar Soekarno, terpasang foto diri sang proklamator.
Ada juga tempat tidur dan piano lama.
Konon, kamar ini sering digunakan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo atau yang akrab disapa Rudy itu berdoa.
"Tempatnya tenang jadi nyaman untuk berdoa. Dulu, Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) semasa jadi wali Kota Solo malah nggak berani tidur atau berada di kamar tersebut saking sepi," ujar Rudy sembari tersenyum.
(*)
Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul Bakal Ditempati Gibran Rakabuming, Intip Rumah Dinas Loji Gandrung, Dulu Jokowi Ogah Tidur Gegara Rasakan Hal Ini di Satu Kamar