"Penggunaan model ini ingin melambangkan benar-benar orang Sumatera. Orang Sumatera ini terutama Tapanuli Utara, Selatan yang memang tradisinya ini penggunaan baju kurung karena kan kita ini Melayu ya".
"Ini sudah benar sekali dengan merepresentatifkan perempuan dari Sumatera khususnya Sipirok, Tapanuli Selatan," ujarnya.
Terkait kain Sadum Sipirok ini, Merdi Sihombing menjelaskan bahwa setelan ini sering digunakan saat momen bahagia ataupun dalam acara adat yang menyiratkan rasa bahagia.
"Untuk acara kebahagiaan atau adat. Perempuan Sumatera memang harus pakai bajunya yang baju kurung begini," ujar Merdi.
Ia mengatakan, pakaian ini melambangkan kebahagiaan karena bukan hanya dibuat khusus orang Tapanuli, entah dia Toba, Simalungun, Karo.
Kahiyang memakai kain Sadum Sipirok ini momentumnya tepat sekali, ketika suaminya dilantik menjadi kepala pemerintahan di kota Medan.
Merdi menilai, outfit yang dipakai Kahiyang ini sebagai bentuk untuk memperkenalkan kain khas daerah selain motif ulos yang sudah familiar di kalangan masyarakat.
Bahkan, Merdi Sihombing menuturkan bahwa kain Sadum Sipirok ini bisa menjadi tren di kemudian hari.