Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Penyakit kardiovaskular menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.
Penyakit ini berkaitan dengan kondisi jantung.
Saat terjadi penyumbatan atau penyempitan di pembuluh darah jantung, aliran darah akan terganggu.
Baca Juga: Rahasia Pola Makan agar Jantung Sehat, Nomor 4 Paling Penting
Mengutip laman Tribun Manado, penyakit pada jantung bisa menyerang siapa saja.
Beberapa selebriti yang menghembuskan nafas terakhirnya akibat masalah pada jantung seperti Ashraf Sinclair, ia meninggal dunia pada usia 40 tahun.
Cecep reza juga mengalami hal sama, ia menghembuskan napas terakhirnya diduga akibat serangan jantung pada Selasa (19/11/2019).
Lalu, ada Mike Mohede yang meninnggal dunia di usia 32 tahun.
Penyanyi ini meninggal pukul 17.30 WIB saat dibawa ke Rumah Sakit Premiere Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (31/7/2016).
Selain itu, Selebriti Ade Namnung dan Hendrik Ceper juga mengalami hal serupa.
Ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya penyumbatan atau penumpukan plak penyebab penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Judika Sempat Syok Ketika Mike Mohede Meninggal Dunia
Mulai dari tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, hingga kadar gula darah tinggi yang menyebabkan diabetes.
Oleh karena itu, mengurangi faktor risiko jantung adalah langkah utama untuk terhindar dari penyakit kardiovaskular.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, ahli jantung Luke Laffin, MD mengungkapkan empat kebiasaan sehat yang dapat membantu mencegah penyakit jantung.
1. Nutrisi
Diet Mediterania merupakan salah satu pola makan terbaik bagi kesehatan jantung.
Mereka yang menjalani diet ini biasanya mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan lemak sehat seperti minyak zaitun.
Suatu penelitian di New England Journal of Medicine 2018 menunjukkan, diet Mediterania dapat membantu mengontrol kadar kolesterol dan tekanan darah.
Baca Juga: Mengenal Clean Eating, Pola Makan yang Diterapkan Chef Renatta Saat Berbobot 74 Kg
"Diet ini juga menurunkan risiko stroke dan serangan jantung," ujar Dr. Laffin.
Pola makan lain yang dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular adalah mengonsumsi nabati utuh.
Dr. Laffin menekankan, pola makan untuk jantung sehat harus dilakukan secara berkelanjutan.
Bukan sebatas untuk menurunkan tekanan darah, kolesterol, gula darah, atau berat badan.
2. Rutin aktivitas fisik
Jantung adalah otot yang membutuhkan latihan.
Oleh karenanya, salah satu cara menjaga kesehatan jantung adalah rutin melakukan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik seperti latihan aerobik dapat meningkatkan detak jantung dan mempertahankan fungsi pemompaan jantung atau sistolik.
"Hal lain yang tak kalah penting ialah aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan tekanan darah dan stabilitas berat badan," kata Dr. Laffin.
Dia merekomendasikan agar setiap orang melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit dengan intensitas sedang setiap minggu.
Setelah sudah terbiasa dengan aktivitas fisik intensitas sedang seperti berlari, mulailah menambahkan beberapa latihan ketahanan menggunakan beban atau resistance band.
3. Berhenti merokok
Merokok merupakan penyebab utama aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah.
Semakin lama seseorang merokok, semakin tinggi risikonya terkena serangan jantung.
Baca Juga: Ini Kebiasaan yang Jadi Penyebab Keguguran dan Jarang Bumil Sadari, Hati-hati!
Tapi tidak ada kata terlambat untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Berhenti merokok tetap dapat memberikan dampak positif dan melindungi jantung.
4. Pengobatan
Selain gaya hidup, genetika, riwayat keluarga, dan penuaan juga dapat memengaruhi risiko penyakit jantung.
Ketiganya tidak dapat dihindari meski ada modifikasi gaya hidup.
"Pada titik tertentu, beberapa orang mungkin harus minum obat untuk mencegah penyakit jantung," kata Dr. Laffin.
Untuk mengetahui faktor penyakit jantung yang tidak dapat diubah, lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Pemeriksaan juga dapat mencegah faktor risiko terjadinya penyakit jantung dengan cara mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan berat badan.
(*)