"Jadi baru ngerasa, oh orang ngelihat Abi. Kemudian pada minta sampaikan pertanyaan untuk Abi, apa dan sebagainya," imbuhnya.
Semakin pamor ayahnya naik, Najwa Shihab tak memungkiri bahwa ia kerap dititipi berbagai pertanyan dari guru-gurunya agar disampaikan pada sang ayah.
"Aku SMP kan SMP Al-Ikhlas, SMP Islam, terus aku ingat guru-guru pelajaran SMP itu jadi sering nitip nanya ke Abi," ujarnya.
Tak memungkiri segala aktivitas dan kemampuannya kerap dibanding-bandingkan dengan pamor sang ayah, Najwa Shihab tak lantas menjadikan hal tersebut sebagai beban.
Ya, Najwa Shihab mengaku tak menjadikan hal tersebut sebagai hal yang mencemaskan atau sebuah tekanan tersendiri.
"Gak pernah menjadi beban, tapi merasa sudah seharusnya menjaga nama baik Abi gitu."
"Terus bahwa orang pasti akan selalu mengkait-kaitkan itu sejak awal memang sadar," ujarnya.
"Tapi mungkin karena Abi dilihat orangnya itu nggak ujuk-ujuk dan kemudian lewat banyak medium, tapi Abi kan pada pasarnya pendidik, mengajar."
"Muncul di televisi tuh cuma salah satu medium di mana Abi bisa mengajar dan membumikan Al-Qur'an," imbuhnya.
Akui proses yang ditempuh ayahnya melewati berbagai tahapan, Najwa Shihab mengakui kala itu ia tak pernah merasa bahwa ia anak ulama.
"Jadi Najwa ya merasa anaknya Abi Quraish yang pendidik yang pendakwah gitu," pungkasnya.
(*)