Ini terasa sejak sesi awal, saat Ben di kamar kesepian merindu ibunya. Lagu “Ibu” karya Ari Goliath yang mengawani Ben menajamkan suasana.
Berikutnya, “Kepompong” versi syahdu yang dilantun Alena Wu melatari patah hatinya Ben di taman. Tak banyak lagu di film ini, namun mereka hadir di waktu yang tepat. Sopan menyapa, santun saat undur.
Kelebihan lain, ending film yang tidak maksa. Ini penting. Alim Sudio sejak awal tahu apa yang mau ditutur yakni isu perundungan.
Agar tak berubah menjadi “kampanye terselubung” dibangunlah pendekatan keluarga yang sempurna dan tak sempurna untuk melatari konfllik.
Hasilnya, cerita yang dekat dan hangat tanpa melupakan akar Kepompong yang ringan dan riang. Tema perundungan boleh, terlalu pekat jangan.
Mengingat gelap bukan jati diri Kepompong yang dikenal khalayak.