"Sikap terhadap pekerjaan ini berguna dalam karir saya dan saya telah menerima banyak pujian ketika saya bekerja dengan sutradara dan aktor lain," kata Alex.
Alex merasa sangat dekat dengan Man Tat begitu dekat selama syuting.
Saking akrabnya, Alex sampai tidak rela meninggalkan Man Tat selepas syuting rampung.
"Saya tidak tahu apakah itu karena saya berpisah dengan pasangan yang baik ini, yang juga seorang mentor dan teman."
"Atau karena kami tidak bisa lagi merias wajah bersama setiap hari. Atau karena saya tidak yakin kapan kita bisa bertemu lagi," kata dia.
Menurut Alex, Man Tat sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri. Karena itulah, ia merasa sangat sedih kala mendengar kabar kematian mantan rekan mainnya.
"Ketika saya mendengar berita kematian Tat Gor, sebuah pemandangan muncul di benak saya: waktu kami syuting di gurun Beijing."
"Hari itu sangat dingin. Kami syuting sepanjang pagi dan saat kami makan siang, makanan sudah dingin."
"Ketika saya membuka kotak bento, tiba-tiba ada hembusan angin, meniup pasir ke labu pahit dan nasi saya."
"Kebencian tertulis di seluruh wajah saya saat saya makan butiran pasir. Lalu aku mendengar Man Tat berkata: Alex, makan lah," ungkapnya.
(*)