Find Us On Social Media :

Kisah Seru Seorang Pemburu yang Kini Jadi Pelindung Satwa

By None, Selasa, 2 Maret 2021 | 13:07 WIB

Pekerjaan yang sudah turun temurun dari keluarganya tersebut membuat burung makin menyusut bahkan diambang kepunahan.

Dulu, burung banyak dijumpai di pinggiran jalan tetapi lama kelamaan habis.

"Sampai akhirnya untuk bisa menemukan habitat nuri atau kakatua itu baru ada setelah berjalan 3 hari 3 malam masuk ke tengah hutan, karena di sekitar perkampungan sudah habis saya dan pemburu lain tangkap," katanya mengenang.Baru di awal tahun 2000-an ia bertemu Juna, perempuan salah satu tim anggota susur gua vertikal Hatusaka kemudian menyusul dokter Stewart yang keduanya seorang penyayang binatang khususnya burung dari Amerika. Dua orang tersebut bagai malaikat yang menyadarkan dirinya. Dari keduanya ia sadar menjaga lingkungan beserta isinya sangat penting bagi kehidupan.Sejak itu Sony kemudian disusul pemburu yang lain mulai berubah bahkan akhrinya justru berbuat sebaliknya. Ia pantang untuk menangkap satwa tapi justru menjadi terlibat aktif untuk melindungi.Sekarang bersama Taman Nasiona Manusela, ia terus berupaya menjaga kelestarian hutan beserta isinya. Dan ia bersyukur sekarang jumlah burung makin meningkat meski belum kembali seperti semula.Aktifitas Sony, saat ini sebagai guide bagi para fotografer yang mau memotret di dalam kawasan hutan juga sekaligus menyediakan sarana termasuk tempat penginapan di dalam hutan."Sekarang saya tidak perlu berburu bertaruh nyawa, bisa menunjukkan jenis burung lang`ka untuk dipotret saja sudah dapat uang tips khusus yang jumlahnya tak terkira," kata Sony sambil tersenyum bangga.PARTNER KONSERVASI

Dr. Ir. Ivan Yusfi Noor, Msi. Kepala Balai Tama Nasional Manusela, Seram, Maluku, menjelaskan saat ini Sony juga orang-orang di kawasan penyangga yang dulu profesinya sebagai pemburu burung sekarang sudah tidak lagi melakukan pekerjaan lamanya.

Bahkan mereka tersebut sekarang malah terlibat dalam setiap kegiatan konservasi. “Orang seperti Pak Sony, sekarang justru jadi mitra kami,” kata Ivan.

Menurut Ivan, Sony dan kawan-kawannya adalah orang yang tinggal di kawasan penyangga Taman National Manusela yang sangat paham betul dengan hutan beserta isinya sehingga harus dirangkul dan dilibatkan dalam setiap kegiatan konservasi.

Karena petugas taman nasional jumlahnya sangat terbatas sementara wilayahnya sangat luas, sehingga harus bisa merangkul masyarakat yang ada di sekitarnya untuk bisa membantu melindungi hutan beserta isinya.“Tindakan pelibatan orang seperti Pak Sony sangat efektif, meski saat ini populasi burung endemik Seram itu belum kembali sepenuhnya seperti dulu tetapi sekarang sudah mulai berkembang biak sangat bagus,” jelas Ivan yang hobi fotografi tersebut.Gandhi Wasono M.