Find Us On Social Media :

Anya Geraldine Ngaku Menderita Borderline Personality Disorder (BPD) yang Membuatnya Nggak Bisa Lama Menjomblo, Bagaimana Gejalanya?

By Ragillita Desyaningrum, Rabu, 3 Maret 2021 | 13:52 WIB

Anya Geraldine ungkapkan miliki kelainan tak bisa menjomblo hingga berkonsultasi ke psikolog.

Berperilaku impulsif sampai merusak diri sendiri

Perilaku impulsif adalah melakukan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya.

Misalkan belanja berlebihan, makan berlebihan, mengebut, atau minum alkohol tanpa kontrol.

Baca Juga: Catherine Wilson Baru Sadar Kalau Menggunakan Narkoba Hanya Menyakiti Diri Sendiri

 

Punya kecenderungan menyakiti diri sendiri

Pengidap BPD dikatakan sangat sensitif karena mengalami perubahan emosional yang sangat ekstrem.

Saat mereka diabaikan atau ditinggalkan, pikirannya dapat menjadi berantakan sehingga membuatnya menyakit diri sendiri.

Baca Juga: Sedang Liburan di Lombok, Rachel Vennya Mengaku Mengalami Serangan Panik Sebelum Snorkeling, Apa Saja Gejalanya?

 

Merasa sangat hampa

Kadang-kadang pengidap BPD sering merasa kosong atau hampa tanpa alasan.

Alasan ini pula yang terkadang membuat mereka punya kecenderungan untuk menyakiti dri sendiri.

Baca Juga: Mengaku Jarang Tersulut Emosi Meski Sempat Bermasalah, Andre Taulany: di Rumah Juga Gak Pernah Marah

 

Marah hingga meledak-ledak

Pengidap BPD sangat sensitif sehingga membuat mereka meledak-ledak saat marah.

Meski demikian, amarahnya bukan hanya ditujukan pada orang lain melainkan juga untuk diri sendiri.

Baca Juga: Sempat Mengalami Depresi, Kang Daniel Ungkap Hal yang Membuatnya Bisa Kembali Bangkit : Saat Itulah Saya Mulai Bersemangat Lagi

 

Pikiran pengidap BPD kerap bergumul dengan paranoia atau kecurigaan pada orang lain

Hal ini membuat mereka sulit terkoneksi dengan kenyataan ketika sedang stres.

Nah, dari kesembilan gejala di atas, seseorang harus mengalami lima gejala dalam waktu yang lama untuk dikatakan mengidap BPD.

Meski demikian, tetap diperlukan pemeriksaan dengan ahli kesehatan mental untuk mengetahui diagnosis dan pengobatan yang tepat.

(*)