Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Istana Buckingham angkat bicara setelah Meghan Markle dituduh melakukan intimidasi terhadap beberapa staf kerajaan.
The Times of London melaporkan bahwa Meghan Markle telah mempermalukan dan mengusir dua asisten pribadinya.
Hal itu dikatakan oleh Jason Knauf, yang pernah bekerja sebagai sekretaris komunikasi Meghan dan suaminya, Pangeran Harry.
Sekarang, ia bekerja membantu tugas Pangeran William selepas Harry mengundurkan diri dari Kerajaan Inggris.
Menanggapi tuduhan itu, juru bicara menyatakan keprihatinan atas masalah tersebut.
Dalam pernyataan resmi, Istana Buckingham berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pihak Istana juga akan berbicara dengan staf kerajaan yang terlibat baik yang masih bekerja maupun yang sudah keluar.
"Keluarga kerajaan telah menerapkan kebijakan Dignity at Work selama beberapa tahun."
"Kami tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja," katanya dikutip dari Time, Kamis (4/3/2021).
Tuduhan penindasan ini muncul empat hari sebelum jadwal siaran wawancara Oprah Winfrey dengan Meghan, yang diperkirakan akan menarik banyak penonton.
Itu juga terjadi kurang dari dua minggu setelah istana mengumumkan bahwa pasangan itu resmi bebas dari tugas kerajaan.
Meghan Markle dan Pangeran Harry diketahui telah berhenti dari tugas kerajaan sejak awal 2020.
Mereka pindah ke Amerika Utara setelah merasa tidak tahan dengan sikap media Inggris.
Kini Meghan Harry dan Pangeran Harry tengah menantikan kelahiran anak kedua mereka.
Mendengar tuduhan ini, juru bicara Meghan mengatakan bahwa Duchess of Sussex merasa sedih karena menjadi sasaran tuduhan.
Padahal, dirinya selama ini selalu berupaya untuk mendukung para korban bullying yang mengalami rasa sakit dan trauma.
(*)