Find Us On Social Media :

Makin Ruwet, Meghan Markle Gantian Tuduh Istana Buckingham Sebarkan Kebohongan Usai Dituding Lakukan Bullying

By Mia Della Vita, Jumat, 5 Maret 2021 | 14:17 WIB

Pangeran Harry, Meghan Markle, dan Ratu Elizabeth II

Mendengar pernyataan itu, Meghan Markle dan Pangeran Harry tampaknya siap menabuh genderang perang.

Meghan Markle mengatakan hal itu tak lama setelah ia dituduh melakukan bullying terhadap staf kerajaan selama masih bertugas.

The Times of London melaporkan bahwa Meghan Markle telah mempermalukan dan mengusir dua asisten pribadinya.

Baca Juga: Kenang Mendiang sang Ayah, Fairuz A Rafiq Tuliskan Ungkapan Panjang di Hari Ulang Tahun A. Rafiq: Selalu Kangen sama Papa, Al Fatihah...

Hal itu dikatakan oleh Jason Knauf, yang pernah bekerja sebagai sekretaris komunikasi Meghan dan suaminya, Pangeran Harry.

Beberapa staf kerajaan mengklaim bahwa tuduhan itu muncul bukan sebuah kebetulan.

Ada yang menduga bahwa tim Ratu Elizabeth II yang menjadi dalang di balik munculnya kasus bullying Meghan.

Baca Juga: Berharap Punya Pasangan Berduit Setelah Gagal Dinikahi Adit Jayusman, Ayu Ting Ting Bak Sindir Seseorang: Kebanyakan Gaya Tahunya Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Banyak yang menganggap tuduhan bullying itu merupakan respon Istana terhadap pengakuan Meghan dan Harry di acara Oprah Winfrey yang akan dirilis pada Minggu depan.

Pada Kamis (4/3/2020) lalu, Istana Buckingham sendiri telah berjanji akan menyelidiki lebih lanjut atas masalah tuduhan bullying yang dilakukan Meghan.

"Keluarga kerajaan telah menerapkan kebijakan Dignity at Work selama beberapa tahun."

"Kami tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja," kata juru bicara staf kerajaan.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Zaskia Adya Mecca Tiba-tiba Unggah Nasihat Sedih Perihal Kehidupan dan Penyesalan Mendalam: Hanya Bisa Terdiam, Semua Terasa Begitu Cepat...

Sementara juru bicara Meghan mengatakan bahwa Duchess of Sussex merasa sedih karena menjadi sasaran tuduhan.

Padahal, dirinya selama ini selalu berupaya untuk mendukung para korban bullying yang mengalami rasa sakit dan trauma.

 

(*)