Mendengar pernyataan itu, Meghan Markle dan Pangeran Harry tampaknya siap menabuh genderang perang.
Meghan Markle mengatakan hal itu tak lama setelah ia dituduh melakukan bullying terhadap staf kerajaan selama masih bertugas.
The Times of London melaporkan bahwa Meghan Markle telah mempermalukan dan mengusir dua asisten pribadinya.
Hal itu dikatakan oleh Jason Knauf, yang pernah bekerja sebagai sekretaris komunikasi Meghan dan suaminya, Pangeran Harry.
Beberapa staf kerajaan mengklaim bahwa tuduhan itu muncul bukan sebuah kebetulan.
Ada yang menduga bahwa tim Ratu Elizabeth II yang menjadi dalang di balik munculnya kasus bullying Meghan.
Banyak yang menganggap tuduhan bullying itu merupakan respon Istana terhadap pengakuan Meghan dan Harry di acara Oprah Winfrey yang akan dirilis pada Minggu depan.
Pada Kamis (4/3/2020) lalu, Istana Buckingham sendiri telah berjanji akan menyelidiki lebih lanjut atas masalah tuduhan bullying yang dilakukan Meghan.
"Keluarga kerajaan telah menerapkan kebijakan Dignity at Work selama beberapa tahun."
"Kami tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja," kata juru bicara staf kerajaan.
Sementara juru bicara Meghan mengatakan bahwa Duchess of Sussex merasa sedih karena menjadi sasaran tuduhan.
Padahal, dirinya selama ini selalu berupaya untuk mendukung para korban bullying yang mengalami rasa sakit dan trauma.
(*)