Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Hubungan antara Meghan Markle dan Pangeran Harry dengan Kerajaan Inggris tampaknya semakin ruwet.
Setelah dituduh melakukan bullying terhadap staf kerajaan, Meghan Markle kini seolah meluncurkan serangan balasan.
Meghan Markle balik menuduh Istana Buckingham telah menyebarkan kebohongan soal kehidupannya dan Pangeran Harry.
Klaim tersebut keluar dari mulut Meghan Markle saat diwawancarai Oprah Winfrey.
Dalam cuplikan video wawancara, Oprah bertanya kepada Meghan, apakah ia khawatir jika Istana mendengarkan pengakuannya.
Menanggapi pertanyaan itu, istri Pangeran Harry ini langsung menyebut pihak Istana Buckingham sebagai sebuah perusahaan (The Firm).
"Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa mengharapkan itu (kekhawatirannya) setelah sekian lama."
"Kami akan tetap diam jika ada peran aktif yang dimainkan perusahaan dalam melanggengkan kebohongan tentang kami," tuturnya dikutip dari TMZ.com, Jumat (5/3/2021).
"Jika itu disertai dengan risiko kehilangan sesuatu, maksud saya, ada banyak hal yang sudah hilang," lanjutnya.
Mendengar pernyataan itu, Meghan Markle dan Pangeran Harry tampaknya siap menabuh genderang perang.
Meghan Markle mengatakan hal itu tak lama setelah ia dituduh melakukan bullying terhadap staf kerajaan selama masih bertugas.
The Times of London melaporkan bahwa Meghan Markle telah mempermalukan dan mengusir dua asisten pribadinya.
Hal itu dikatakan oleh Jason Knauf, yang pernah bekerja sebagai sekretaris komunikasi Meghan dan suaminya, Pangeran Harry.
Beberapa staf kerajaan mengklaim bahwa tuduhan itu muncul bukan sebuah kebetulan.
Ada yang menduga bahwa tim Ratu Elizabeth II yang menjadi dalang di balik munculnya kasus bullying Meghan.
Banyak yang menganggap tuduhan bullying itu merupakan respon Istana terhadap pengakuan Meghan dan Harry di acara Oprah Winfrey yang akan dirilis pada Minggu depan.
Pada Kamis (4/3/2020) lalu, Istana Buckingham sendiri telah berjanji akan menyelidiki lebih lanjut atas masalah tuduhan bullying yang dilakukan Meghan.
"Keluarga kerajaan telah menerapkan kebijakan Dignity at Work selama beberapa tahun."
"Kami tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja," kata juru bicara staf kerajaan.
Sementara juru bicara Meghan mengatakan bahwa Duchess of Sussex merasa sedih karena menjadi sasaran tuduhan.
Padahal, dirinya selama ini selalu berupaya untuk mendukung para korban bullying yang mengalami rasa sakit dan trauma.
(*)