Find Us On Social Media :

Putri Bungsu Mona Ratuliu Sudah Bisa Berjalan di Umur 9 Bulan, Ternyata Seperti Ini Cara Menstimulasi Anak Supaya Bisa Cepat Jalan

By Ragillita Desyaningrum, Jumat, 5 Maret 2021 | 18:00 WIB

Anak keempat Mona Ratuliu, Numa Kamala Srikandi, sudah bisa berjalan di usia 9 bulan. Sebagai orangtua, Mona mengaku hanya membiarkan putrinya mengeksplor sambil menjaganya.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Kebahagiaan pasangan selebriti Mona Ratuliu dan Indra Brasco bertambah ketika anak keempat mereka, Numa Kamala Srikandi, lahir bulan Mei 2020 lalu.

Sebagai ibu yang sedang berbahagia, Mona seringkali membagikan momen perkembangan Numa di Instagram secara berkala.

Baru-baru ini, wanita berusia 49 tahun itu kembali membagikan momen sang putri yang sudah bisa berjalan.

Baca Juga: Demi Nama Anaknya Bersinar Terang Sejak Dini, Indra Brasco Rela Temani Putrinya Joget di Atas Panggung Hiburan, Mona Ratuliu: Gemes sama Nala atau Yanda?

Alhasil, banyak sekali yang terkesan dengan perkembangan Numa yang sudah bisa berjalan di usianya yang belum genap 10 bulan.

Meski demikian, Mona mengaku tidak punya tips tertentu untuk membuat putrinya cepat berjalan.

“Jangan tanya tips gimana ngajarin Numa jalan ya, soalnya nggak punya tips,” tulisnya yang dikutip Grid.ID dari Instagram @monaratuliu, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga: Manisnya Dress Anak Mona Ratuliu di Pernikahan Kesha Ratuliu yang Mencuri Perhatian!

Mona juga mengaku bahwa yang ia lakukan selama ini adalah menjaga Numa ketika Numa menjelajah.

“Numa cuma dibiarin explore sambal dijagain karena suka pengen pegang kabel, tong sampah, dan suka jatuhin barang-barang di meja,” lanjutnya.

Aktris yang pernah membintangi Lupus Millenia itu mengingatkan bahwa setiap anak punya cara dan waktunya masing-masing untuk belajar berjalan.

“Anak memang beda-beda sih ya belajarnya,” imbuhnya lagi.

Baca Juga: Ngaku Selalu Ditemani Mona Ratuliu dan Indra Brasco Mulai dari Baru Lahir hingga Jadi Permaisuri Adhi Permana, Kesha Ratuliu Ungkap Rasa Sayangnya yang Tak Kaleng-Kaleng pada Tante dan Omnya : Orang Tuaku dari Hati

Melansir Nakita.ID, pada umumnya, bayi memang mulai berdiri pada usia 9 hingga 12 bulan.

Untuk bisa berdiri, bayi harus memiliki kekuatan otot di kaki, pinggul, dan inti mereka.

Kekuatan ini pun berasal dari sesering apa bayi merangkak, duduk, hingga berguling sebelumnya.

Sudah menjadi tugas orangtua untuk membantu menstimulasi dan membantu anak untuk berdiri dan berjalan.

Baca Juga: Shandy Aulia Super Protektif Saat Ajak Anak Nge-mall: Boleh Dilihat Tidak Boleh Disentuh!

Melansir dari TribunBatam.id, berikut adalah cara yang dapat dilakukan orangtua untuk menstimulasi anak:

Usahakan lepas anak dari gendongan

Ketika anak sudah berada di umur yang tepat, lepas anak dari gendongan agar ia bisa menjelajahi hal-hal di sekitarnya.

Cara ini akan membantu otot-otot di kakinya untuk bergerak lebih lincah hingga akhirnya anak dapat berjalan dengan sendirinya.

Baca Juga: Anak Kembar Syahnaz Sempat Positif Covid-19 hingga Adik Raffi Ahmad Panik Sampai Nangis, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua Ketika Buah Hati Terinfeksi Virus Corona

Sediakan sarana untuk merangsang motorik kaki

Jika anak sudah bisa berdiri, orangtua dapat membantu merangsang motorik kaki dengan memberikan sarana yang tepat.

Biarkan anak berjalan dengan berpegangan pada tembok, gagang, atau bisa juga memberikan mainan yang dapat merangsang anak untuk bergerak.

Baca Juga: Membiarkan Anak Berjalan Tanpa Alas Kaki Dapat Meningkatkan Kemampuan Motoriknya, Begini Penjelasannya!

Jauhkan barang pecah belah

Keputusan untuk membiarkan anak menjelajahi lingkungan di sekitarnya memang tepat, tapi pastikan untuk menjauhkan barang-barang yang mudah pecah.

Tentunya, orangtua tidak menginginkan anak terluka dan mengalami trauma dalam proses belajarnya.

Baca Juga: Berapakah Usia Normal Anak untuk Bisa Lancar Berjalan?

Ajak anak bermain

Dengan aktif mengajak main, anak akan mendapatkan lebih banyak stimulasi pada motoriknya sehingga anak bisa cepat berjalan.

Orangtua bisa mengajak main ambil dan lempar bola, lompat-lompat, atau permainan apapun yang menjadi daya tarik si kecil.

Baca Juga: Isi Kegiatan Main Bareng Anak di Rumah aja, Krisdayanti Bagikan Keseruan Suami dan Anak Bermain Badminton 

Jangan larang

Alih-alih melarang si kecil, doronglah ia untuk mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya.

Namun ingat, tetap awasi dan perhatikan si kecil sehingga ia jauh dari bahaya.

(*)