Find Us On Social Media :

Raline Shah Mengaku Awalnya Kurang Peka dengan Kesehatan Mentalnya, Ini 5 Alasan Mengapa Kamu Nggak Boleh Mengabaikan Kesehatan Mentalmu

By Ragillita Desyaningrum, Sabtu, 6 Maret 2021 | 10:09 WIB

Raline Shah mengaku bahwa pada awalnya ia adalah tipe orang yang tidak peka dengan kesehatan mentalnya.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Memperingati hari kelahirannya yang ke-36, Raline Shah mengunggah foto-fotonya semasa kecil bersama orangtua di Instagram.

Kemudian dalam unggahan berikutnya, aktris yang bermain dalam film 5 cm ini mengungkapkan rasa syukur atas umurnya saat ini.

“Bersyukur atas semua karunia-Nya, dalam bentuk  pelajaran hidup dan juga kemudahan dalam kehidupan saya sejauh ini,” tulisnya yang dikutip Grid.ID dari Instagram @ralineshah.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun dengan Pajang Foto Jadul, Raline Shah Berharap Segera dapat Jodoh

Raline mengaku bahwa berbagai pengalaman yang dialaminya membuatnya sadar akan pentingnya kondisi mental dan pegangan rohani.

Pasalnya, Raline dulu mengkategorikan dirinya sebagai orang yang kurang peka terhadap kesehatan spiritual dan mental.

“Jujur saja saya termasuk orang yang pada awalnya kurang peka terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan spiritual dan mental,” lanjutnya.

Baca Juga: Raline Shah Unggah Foto Close Up dengan Bibir Merah Merona, Netizen Auto Dibuat Takjub dengan Paras Cantiknya: Memanjakan Mata yang Melihat

Kesehatan mental memang kerap diabaikan oleh generasi milenial akibat kurangnya edukasi akan seberapa pentingnya keadaan psikis.

Padahal, kesehatan psikis sama pentingnya dengan kesehatan fisik seseorang.

Untuk semakin menyadarkanmu, berikut adalah lima alasan mengapa kamu tidak boleh mengabaikan kesehatan mental yang dilansir dari Cleveland Clinic:

Baca Juga: 3 Artis Pengidap Gangguan Mental BPD, sampai Ada yang Tidak Bisa Kelamaan Jomblo

Penyakit mental sangat umum terjadi

Melansir Kompas.com pada tahun 2019, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 450 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan kesehatan mental.

Bahkan di negara maju seperti Amerika sekalipun, diperkirakan satu dari enam orang di sana menderita gangguan mental.

Sayangnya, belum banyak orang yang mencari bantuan terkait dengan kondisi ini.

Baca Juga: Sissy Prescillia Ingatkan Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi, Berikut Cara yang Bisa Kamu Lakukan untuk Menjaga Kesehatan Mental

Penyakit mental memengaruhi kesehatan fisik

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik karena keduanya memang berkaitan.

Penyakit mental sendiri adalah penyakit yang menyerang otak, sedangkan otak adalah bagian dari tubuh fisik.

Bahkan menurut data American Health Association, depresi dianggap faktor risiko yang memperbutuk pasien dengan sindrom koroner akut.

Baca Juga: Tissa Biani Isyaratkan Rehat dari Sosial Media, Ternyata Ini Efek Negatifnya Terhadap Kesehatan Mental

Penyakit fisik dapat meningkatkan risiko terkena penyakit mental

Seseorang yang menderita penyakit kronis seperti kanker, diabetes, stroke, dan lainnya sangat rentan terkena penyakit mental.

Sekali lagi, hal ini dikarenakan kesehatan mental dan kesehatan fisik saling berkaitan.

Namun untungnya, dokter telah menyadari kaitan ini sejak lama sehingga pasien dengan penyakit fisik juga akan lebih diperhatikan kondisi mentalnya oleh tenaga medis.

Baca Juga: 2 Idola KPOP Korea-Amerika Ini Giat Mempromosikan Pentingnya Kesehatan Mental

Pentingnya untuk mendeteksi sejak dini

Seperti halnya penyakit fisik, penting untuk mendeteksi dini adanya penyakit mental supaya gejalanya tidak semakin parah.

Oleh karena itu, penting untuk meminta pertolongan ahli medis supaya penyakit mental yang kamu alami tidak berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Jangan Salah, Menonton Film dan Serial TV Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

Riwayat kesehatan mental keluarga

Rupanya, riwayat kesehatan mental keluarga ikut membantu prediksi risiko kesehatan mental seseorang.

Ini berarti, penyakit mental juga termasuk ke dalam penyakit keturunan atau penyakit genetik.

(*)