Bak khawatir anak-anaknya tak dapat mengekspresikan hati dan perasaan padanya, Teddy Syach kini mulai khawatir.
"Sebenernya gak siap, kita gak siap bagaimana kita harus menyaksikan selama 30 menit lebih (sakaratul maut) lebih kita gak siap," ujarnya.
"Karena siapa sih yang mau menyaksikan orang yang kita sayangi, kita kasihi, kita peduli yang sangat kita lindung, kita jaga. Hanya menyaksikan dari layar handphone," imbuhnya.
Tak hanya itu, Teddy Syach juga sempat dibuat bimbang saat menyaksikan putranya sempat terpukul akibat tak bisa mengekspresikan kesedihan hati padanya.
Ya, Teddy Syach juga dibuat kalut saat menyaksikan anaknya terpukul alami kejang mendadak akibat menyaksikan ibunya menghembuskan napas terakhir.
"Tapi kembali bahwa itu sudah kuasa Allah, kita udah gak bisa apa-apa."
"Apa pun yang terjadi, saya udah pasrah sejak hari pertama," ujarnya.
"Saya saksikan sakaratul maut itu sama anak-anak dan anak saya sempat kejang yang laki karena dia anaknya pendiam dan kalau memendam sempat kejang."
"Akhirnya pelan-pelan saya naikin semangatnya, perlahan untuk menyadari dia, untuk bikin dia tabah sampai kita bisa bergerak dari rumah Sentul ke Bintaro sini," imbuhnya.
Sejak Rina Gunawan menghebuskan napas terakhir, Teddy Syach akui kejadian yang menimpa dirinya dan anak-anaknya telah membuatnya terpukul.