"Nggak mudah, buat kami pada saat itu saya sudah hancur sebelumnya."
"Ketika saya harus menyaksikan, saya harus membimbing istri saya sampai saat-saat napas terakhirnya," ujarnya.
"Saya gak pernah berhenti membimbing itu dan itu tugas saya. Saya gak boleh larut dalam kesedihan."
"Meskipun hancur, perasaan ini hancur, tapi yang saya tahu, anak-anak saya lebih hancur pada saat itu," imbuhnya.
Tak berada di samping Rina Gunawan di saat-saat terakhir, Teddy Syach kembali dibuat kalut saat harus melewatkan kepergian sang istri.
Terpaksa harus meletakkan ponselnya agar sang buah hati tak menyaksikan ibunya dijemput ajal, Teddy Syach sampai kini mengaku masih diselimuti rasa kalut.
(*)