Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri A
Grid.ID - Kepergian Rina Gunawan tampaknya masih menyisakan duka mendalam bagi banyak orang.
Tak hanya publik, duka yang mengiringi kepergian Rina Gunawan pun masih tebal menyelimuti Teddy Syach.
Sebagai suami, Teddy Syach tak mengelak apabila ia sangat kehilangan istri tercintanya.
Ia juga menyampaikan, sampai detik ini anak-anaknya pun masih cukup terpukul dengan kepergian Rina Gunawan.
Baca Juga: 3 Hari Pasca Istri Dikebumikan, Teddy Syah Kunjungi Makam Mendiang Rina Gunawan untuk Pertama Kali
Bak masih tak menduga dan tidak menyangka atas kepergian istrinya yang mendadak, Teddy Syach kembali angkat bicara.
Melalui konten Youtube Hitz Infotainment, Minggu (7/3/2021), Teddy Syah mengakui masih pilu mengenang kepergian istrinya.
Terlanjur pasrahkan anak-anak menjadi tanggung jawab Rina Ginawan, Teddy Syah mengaku tak sanggup apabila harus kehilangan sang istri.
"Kami sudah memposisikan anak-anak harus lebih akrab sama bundanya, saya lebih di belakang."
"Saya lebih memantau dari jauh, saya mungkin sifatnya lebih pada doa," ujarnya.
Baca Juga: Keluarga dan Penggemar Sering Berkunjung, Makam Rina Gunawan Masih Harum Bunga Kuburan
Bak khawatir anak-anaknya tak dapat mengekspresikan hati dan perasaan padanya, Teddy Syach kini mulai khawatir.
"Sebenernya gak siap, kita gak siap bagaimana kita harus menyaksikan selama 30 menit lebih (sakaratul maut) lebih kita gak siap," ujarnya.
"Karena siapa sih yang mau menyaksikan orang yang kita sayangi, kita kasihi, kita peduli yang sangat kita lindung, kita jaga. Hanya menyaksikan dari layar handphone," imbuhnya.
Tak hanya itu, Teddy Syach juga sempat dibuat bimbang saat menyaksikan putranya sempat terpukul akibat tak bisa mengekspresikan kesedihan hati padanya.
Ya, Teddy Syach juga dibuat kalut saat menyaksikan anaknya terpukul alami kejang mendadak akibat menyaksikan ibunya menghembuskan napas terakhir.
"Tapi kembali bahwa itu sudah kuasa Allah, kita udah gak bisa apa-apa."
"Apa pun yang terjadi, saya udah pasrah sejak hari pertama," ujarnya.
"Saya saksikan sakaratul maut itu sama anak-anak dan anak saya sempat kejang yang laki karena dia anaknya pendiam dan kalau memendam sempat kejang."
"Akhirnya pelan-pelan saya naikin semangatnya, perlahan untuk menyadari dia, untuk bikin dia tabah sampai kita bisa bergerak dari rumah Sentul ke Bintaro sini," imbuhnya.
Sejak Rina Gunawan menghebuskan napas terakhir, Teddy Syach akui kejadian yang menimpa dirinya dan anak-anaknya telah membuatnya terpukul.
"Nggak mudah, buat kami pada saat itu saya sudah hancur sebelumnya."
"Ketika saya harus menyaksikan, saya harus membimbing istri saya sampai saat-saat napas terakhirnya," ujarnya.
"Saya gak pernah berhenti membimbing itu dan itu tugas saya. Saya gak boleh larut dalam kesedihan."
"Meskipun hancur, perasaan ini hancur, tapi yang saya tahu, anak-anak saya lebih hancur pada saat itu," imbuhnya.
Tak berada di samping Rina Gunawan di saat-saat terakhir, Teddy Syach kembali dibuat kalut saat harus melewatkan kepergian sang istri.
Terpaksa harus meletakkan ponselnya agar sang buah hati tak menyaksikan ibunya dijemput ajal, Teddy Syach sampai kini mengaku masih diselimuti rasa kalut.
(*)