Find Us On Social Media :

Ingin Anak Menguasai Dua Bahasa? Ketahui Dulu Risiko Pola Pengajaran Bilingual

By Ragillita Desyaningrum, Senin, 8 Maret 2021 | 19:15 WIB

Tak selalu berdampak baik, ternyata mengajarkan anak dua bahasa berisiko membuat anak mengalami keterlambatan bicara.

Baca Juga: Tak Selalu Berdampak Buruk, Rachel Vennya Justru Bersyukur Berasal dari Keluarga Broken Home, Berikut Hikmah di Balik Perceraian Orang Tua Bagi Anak

Menurut Anna, pola pengajaran bilingual yang sering kali menjadi kesalahan adalah menggabungkan sistematika bahasanya yang membuat anak bingung.

“Misalnya saja menyebut bola besar menjadi 'bola big', sistematika bahasanya jadi salah," ujar Anna.

Oleh karena itu, Anna menyarankan orang tua untuk konsisten dalam mengajarkan bahasa asing pada anak.

Baca Juga: Putri Bungsu Mona Ratuliu Sudah Bisa Berjalan di Umur 9 Bulan, Ternyata Seperti Ini Cara Menstimulasi Anak Supaya Bisa Cepat Jalan

"Paling tidak dalam satu kalimat itu utuh bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, misal," ujar Anna lagi.

Adapun waktu yang tepat untuk mengajarkan anak bahasa asing adalah sedini mungkin.

Melansir Sahabat Keluarga Kemendikbud, studi yang dilakukan di Boston, Amerika Serikat, menyarankan orang tua untuk mengajarkan anak bahasa asing secara optimal sebelum usia 10 tahun.

Baca Juga: Mencoba Menjadi Orang Tua yang Supportif, Nirina Zubir Dukung Keinginan Kedua Anaknya Pelihara Reptil, Berikut Manfaat Miliki Hewan Peliharaan untuk Anak

Menurut penelitian tersebut, hal ini dikarenakan kemampuan anak dalam memahami bahasa asing mulai melemah di usia dewasa.

Adapun kiat-kiat yang direkomendasikan untuk orang tua dalam menerapkan pola pembelajaran bilingual adalah sebagai berikut:

- Konsisten dalam penggunaan, artinya tidak mencampur-campurkan bahasa sehingga mengacaukan sistematika bahasanya

- Melihat tempat, artinya gunakan bahasa yang paling banyak digunakan oleh orang-orang di lingkungan sekitarnya

- Membagi waktu, yaitu memberlakukan jadwal harian tertentu dalam menggunakan bahasa pada anak.

 

(*)