Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Meski sudah termasuk band lawas, namun lagu-lagu Ungu masih cocok didengarkan hingga detik ini.
Para penikmat ftv pasti sangat familiar jika lagu-lagu Ungu kerap dijadikan soundtrack.
Tak hanya lagu pop, lagu yang bergenre religi pun tak kalah populernya.
Meski sudah aktif sejak tahun 1999, Pasha mengaku jika album ke 3 milik Ungu berjudul 'Demi Waktu' yang rilis pada tahun 2005, baru banyak dikenal oleh publik.
"Artinya sudah mendapat rezeki itu ya dari album ke 3, yang benar-benar meledak itu album ke 3, Demi Waktu, 2005 rilis."
"Jadi alhamdulillah pop-nya meledak, religinya meledak juga," jelas Pasha dikutip dari kanal Youtube Sule Channel, Selasa (9/3/2021).
Sule mengaku jika lagu-lagu Ungu yang populer banyak menjadi sasaran empuk para komedian.
Penggalan lirik dari lagunya diplesetkan untuk menjadi materi komedi.
"Kalau lagu apapun yang meledak itu pasti akan dilakukan oleh orang-orang komedi, karena orang udah tahu lagu itu, terus dibikin suatu hal, itu berarti lagunya udah meledak," jelas Sule.
Mendengar lelucon dari Sule, Pasha pun tertawa terbahak-bahak, dan mengakui jika banyak dari lagunya yang dijadikan plesetan.
Mantan Wakil Wali Kota Palu itu tak bermasalah jika karya Ungu dijadikan bahan lelucon, lantaran ada yang lebih parah, yakni membuat CD bajakannya.
"Enggak lah, seneng, jangankan diplesetin, dibajak juga kita seneng waktu itu," jelas Pasha tertawa.
Menurutnya, kepopuleran sebuah lagu pada masa itu dilihat dari CD bajakannya.
Apalagi jika bajakannya laris, maka terlihat jika ada banyak orang yang minat dengan lagu tersebut.
"Alat ukur band itu ngetop apa enggak, lu dibajak apa enggak, kalo bajakannya aja laku ya berarti lu udah terkenal," jelasnya.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Ashanty Langsung Gerak Cepat Urus Nikahan Aurel Hermansyah
Saat itu, Pasha mengaku belum berpikir mengenai kerugian yang dialami Ungu dengan pembajakan CD tersebut.
Ia justru sengaja mendatangi pasar untuk melihat apakah albumnya ada di antara sekian banyak kaset bajakan.
"Saya kadang-kadang suka ke lapak tuh, lapak-lapak bajakan, suka pura-pura melipir, pengen tahu ada CD kita gak di situ dibajak, ada lagu kita gak diputer, sampai kayak gitu."
"Waktu itu gak kepikiran rugi atau apa, ya seneng aja lagu kita diputar di lapak, yang dengar kan banyak," ungkapnya.
(*)