Diet paleo sendiri merupakan salah satu metode diet yang mempraktikkan pola makan manusia zaman prasejarah masa paleolitikum.
Sedangkan puasa intermiten adalah metode makan yang melibatkan puasa dalam jangka waktu pendek secara rutin seperti puasa satu hari dalam satu minggu.
Selama diet ini, kamu perlu mengonsumsi daging, ikan, unggas, telur bersama dengan sayuran yang tidak mengandung tepung dan tentu saja menambahkan kaldu tulang ke makanan.
Diet ini juga mencakup dua hari berpuasa dalam satu minggu, tapi kamu boleh mengonsumsi kaldu tulang ketika berpuasa.
Adapun makanan yang tidak boleh dimakan selama melakukan diet kaldu tulang adalah produk susu, biji-bijian, gula, alkohol, kacang-kacangan, soda, serta kentang.
Metode diet ini disebut dapat membantu menurunkan berat badan karena sebagian besar orang yang melakukan diet ini mengonsumsi kaldu tulang yang berbentuk cair.
Dengan begitu, tubuh akan terhidrasi, perut terasa kenyang lebih lama, dan tubuh hanya mengonsumsi kalori lebih dikit.
Perasaan kenyang karena kaldu tulang juga akan membuatmu tidak bergantung pada makanan olahan ataupun makanan yang mengandung gula.
Sementara itu, puasa yang dilakukan selama dua hari dalam seminggu efektif dalam menurunkan berat badan.
Baca Juga: Bukan Diet, Ternyata Kunci Pola Makan Sophia Latjuba Adalah Mindful Eating, Apa Artinya?
Untuk membuat kaldu tulang pun caranya mudah karena kamu hanya perlu merebus tulang hewan selama 24 jam untuk membuat tulang melepaskan mineral, kolagen dan asam amino.
Selain efektif untuk menurunkan berat badan, diet kaldu tulang juga diketahui baik untuk kesehatan saluran pencernaan, dapat memudarkan kerutan di wajah, dan dapat mengontrol gula darah.
(*)