Find Us On Social Media :

Gwyneth Paltrow, Pemeran Istri Iron Man Jalani Diet Kaldu Tulang untuk Turunkan Berat Badan, Seberapa Efektifkah Diet Tersebut?

By Ragillita Desyaningrum, Rabu, 10 Maret 2021 | 17:57 WIB

Diet kaldu tulang belum terlalu populer di Indonesia, namun diet ini cukup populer dilakukan di Amerika. Salah satu artis yang berhasil menurunkan berat badan dengan metode diet ini adalah Gwyneth Paltrow.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.IDAktris pemeran istri Iron Man, Gwyneth Paltrow baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya mengalami kenaikan berat badan selama pandemi sebanyak 14 pon.

"Beratku bertambah 14 pon dan perutku sangat kelihatan. Ini akibat konsumsi anggur, pasta, biskuit, kerupuk, dan keju," ucap Paltrow dikutip dari EOnline, Senin (8/3/2021) melalui Kompas.com.

Kenaikan berat badan ini kemudian membuat tubuhnya mengalami banyak peradangan.

Baca Juga: Cerita Sempat Terpapar Covid-19, Gwyneth Paltrow Ngaku Alami Kelelahan dan Brain Fog

Nah, untuk menurunkan berat badannya, dokter menyarankan wanita berusia 48 tahun ini untuk melakukan diet kaldu tulang.

Hasilnya pun mengagumkan, karena Palthrow berhasil menurunkan sekitar 11 pon dalam waktu 60 hari.

Diet kaldu tulang memang belum terlalu populer di Indonesia, tapi diet ini cukup populer dilakukan oleh beberapa artis di Amerika.

Baca Juga: Coba deh Tambahkan 3 Kaldu Ini Dalam Menu Sahur, Bisa Jaga Kesehatanmu loh

Melansir NDTV, diet kaldu tulang pertama kali dipopulerkan oleh Kellyann Petrucci, seorang dokter naturopati, melalui buku dietnya.

Diet ini diklaim dapat menurunkan berat 6.8kg hanya dalam waktu 21 hari dengan mengonsumsi kaldu tulang yang dibuat dengan cara merebus tulang hewan.

Kaldu tulang sendiri disebut diet yang rendah karbohidrat dan dilakukan dengan menggabungkan metode diet paleo dan puasa intermiten.

Baca Juga: Sanggah Diet Ekstrem yang Kontroversial dan Viral, Nana Mirdad Bagikan Tips Diet Sehat dan Seimbang yang Dijalaninya: Kurus Itu Nggak Perlu Instan

Diet paleo sendiri merupakan salah satu metode diet yang mempraktikkan pola makan manusia zaman prasejarah masa paleolitikum.

Sedangkan puasa intermiten adalah metode makan yang melibatkan puasa dalam jangka waktu pendek secara rutin seperti puasa satu hari dalam satu minggu.

Selama diet ini, kamu perlu mengonsumsi daging, ikan, unggas, telur bersama dengan sayuran yang tidak mengandung tepung dan tentu saja menambahkan kaldu tulang ke makanan.

Baca Juga: Diet Tya Ariestya Ramai Dibicarakan di Sosial Media, Benarkah Sayur Dapat Menghambat Penurunan Berat Badan?

Diet ini juga mencakup dua hari berpuasa dalam satu minggu, tapi kamu boleh mengonsumsi kaldu tulang ketika berpuasa.

Adapun makanan yang tidak boleh dimakan selama melakukan diet kaldu tulang adalah produk susu, biji-bijian, gula, alkohol, kacang-kacangan, soda, serta kentang.

Metode diet ini disebut dapat membantu menurunkan berat badan karena sebagian besar orang yang melakukan diet ini mengonsumsi kaldu tulang yang berbentuk cair.

Baca Juga: Rina Gunawan Sempat Viral Lantaran Sukses Turunkan Berat Badan hingga 30 Kilogram dalam 5 Bulan, Bagaimana Tips Diet Ala Sang Artis?

Dengan begitu, tubuh akan terhidrasi, perut terasa kenyang lebih lama, dan tubuh hanya mengonsumsi kalori lebih dikit.

Perasaan kenyang karena kaldu tulang juga akan membuatmu tidak bergantung pada makanan olahan ataupun makanan yang mengandung gula.

Sementara itu, puasa yang dilakukan selama dua hari dalam seminggu efektif dalam menurunkan berat badan.

Baca Juga: Bukan Diet, Ternyata Kunci Pola Makan Sophia Latjuba Adalah Mindful Eating, Apa Artinya?

Untuk membuat kaldu tulang pun caranya mudah karena kamu hanya perlu merebus tulang hewan selama 24 jam untuk membuat tulang melepaskan mineral, kolagen dan asam amino.

Selain efektif untuk menurunkan berat badan, diet kaldu tulang juga diketahui baik untuk kesehatan saluran pencernaan, dapat memudarkan kerutan di wajah, dan dapat mengontrol gula darah.

 

(*)