Find Us On Social Media :

Menyaksikan Versi Asli Film Remake Seharga Rp 350 Milyar, Begini Kisahnya

By None, Rabu, 10 Maret 2021 | 15:10 WIB

Grid.ID - Film Perancis berjudul La Famille Bélier dibeli Apple TV dan me-remake film ini dengan judul CODA.

Versi asli film CODA berjudul La Famille Bélier saat ini sudah bisa disaksikan di Indonesia.

Film La Famille Bélier sendiri mengisahkan tentang Paula (Louane Emera) dibesarkan di lingkungan tani dan peternakan.

Kedua orangtuanya, Rodolphe Belier (Francois Damien) dan Gigi (Karin Viard), tuli sekaligus bisu. Adik laki-lakinya, Quentin (Luca Gelberg) mengalami nasib serupa. Di sekolah, Paula bergaul karib dengan Mathilde (Roxane Duran).

Suatu hari, ada audisi paduan suara yang menuntut peserta pamer vokal di depan guru, Pak Thomasson (Eric Elmosnino). Mathilde ditolak karena suaranya dianggap bencana. Namun Paula diterima dengan alasan punya alto bagus.

Baca Juga: Ceritakan Kronologi Malam Kepergian Ashraf Sinclair, BCL Ngaku Bak Adegan dalam Film: Gue Cium Gue Kelitikin Kok Gak Bangun, Gue Peluk Kok Gak Gerak

Di kelas itu, Paula mengenal Gabriel (Ilian Bergala) yang tampan juga pendiam. Dirasa punya vokal harmonis, Thomasson menjodohkan mereka di lagu “Aku Akan Mencintaimu.” Thomasson juga mengabarkan ada audisi vokal di Prancis.

Kegeniusan film ini terletak pada ide menempatkan remaja dengan bakat menyanyi di lingkungan keluarga yang tak bisa mendengar maupun bicara.

Susah untuk meyakinkan orangtua bisu tuli bahwa putrinya pintar nyanyi. Sepanjang film, akting dan penuturan menjadi daya tarik kunci.

Kita bisa menebak dengan mudah ke mana muara cerita berbasis keluarga macam ini. Yang tak disangka, kepintaran Eric menyimpan “hidangan penutup” berupa adegan mengejar waktu dan suasana di ruang audisi.

Yang bikin hati remuk, saat Paula memutuskan menyanyi sambil menggunakan bahasa isyarat. Ambyar sudah hati penonton.

Mata ayah dan ibu Paula berkaca. Saat selesai bernyanyi, mereka berdiri dan berteriak “Bravo, bravo!” meski tak jelas pelafalanannya.

Sungguh, adegan ini tak disangka-sangka menguras hati dan air mata. Masih ada satu adegan lagi yang sebaiknya Anda saksikan sendiri. Sebuah babak pamungkas yang melegakan dan membawa kita pada pemahaman klasik, keluarga adalah segalanya.