Kafein bertanggung jawab atas kepahitan kopi.
Ada dua zat rasa pahit lainnya yang sering diuji, disebut quinine (kina) dan PROP atau 6-n-propylthiouracil.
Kina diekstraksi dari kulit pohon kina yang terutama terletak di Amerika Selatan dan Tengah, serta di antara pulau-pulau Karibia dan digunakan dalam air tonik.
Baca Juga: Ini 6 Aktivitas Pembangkit Energi Pagi Hari, Nggak Harus Minum Kopi kok!
PROP meniru senyawa dalam sayuran silangan, yang meliputi kembang kol, brokoli, dan kubis Brussel.
Para ilmuwan menerapkan teknik yang dikenal sebagai pengacakan Mendel, yang mengukur variasi genetik di antara lebih dari 400.000 pria dan wanita dari Inggris untuk menguji bagaimana rasa pahit memengaruhi jumlah kopi yang diminum.
Peneliti membandingkan varian genetik setiap orang dengan hasil yang dilaporkan sendiri oleh peserta dari survei, yang menanyakan seberapa sering mereka mengonsumsi alkohol, kopi, dan teh.
Baca Juga: Mau Terbiasa Minum Kopi Sebelum Olahraga Seperti Anang Hermansyah? Intip Manfaatnya yuk!
Hasilnya, mereka yang memiliki kepekaan tinggi terhadap kafein alias orang-orang yang merasa kopi itu pahit, meminumnya lebih banyak karena mereka mengasosiasikannya dengan hasil akhir (rangsangan dari kafein).