Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Beberapa orang mengombinasikan makanan dan minuman tertentu untuk membuat waktu makan menjadi lebih nikmat.
Contoh yang paling sering dilakukan orang Indonesia adalah mengonsumsi teh bersamaan dengan lauk apapun.
Padahal kombinasi ini tidak diperbolehkan karena dapat membuat protein yang ada di makanan sulit untuk dicerna.
Selain itu, ada beberapa komponen dalam makanan dan minuman yang membuat perut kembung dan gula darah melonjak naik.
Melansir Prevention, berikut adalah daftar makanan dan minuman yang tidak disarankan untuk dikonsumsi secara bersamaan:
1. Burger dan bir
Burger mengandung lemak sedangkan bir mengandung alkohol yang berarti keduanya harus diproses di hati atau lever.
Meski begitu, tubuh pasti akan lebih dulu memproses alkohol karena alkohol dideteksi sebagai racun yang harus segera dihancurkan.
Alhasil, lemak dari burger yang kita konsumsi akan mengambang di aliran darah lalu disimpan di jaringan lemak.
Baca Juga: Sederet Penyakit Berbahaya yang Mengintai Kalau Sering Makan Fast Food
2. Kacang-kacangan dengan anggur merah (red wine)
Anggur merah mengandung senyawa bernama tannin yang dapat menghambat produksi mineral jika bercampur dengan zat besi yang terkandung dalam kacang-kacangan.
Apalagi, zat besi dalam kacang-kacangan tergolong dalam zat besi nabati pada dasarnya sudah lebih sulit dicerna tubuh daripada zat besi pada daging.
3. Alkohol dan kafein
Beberapa orang mengonsumsi wine bersamaan dengan makan malam lalu merasa mengantuk dan akhirnya mengonsumsi kopi untuk membuat lebih terjaga.
Nyatanya, kombinasi ini adalah kombinasi yang buruk karena peningkatan energi yang berasal dari kopi dapat menutupi racun pada alkohol.
Berdasarkan penelitian di Wake Forest of University, orang yang mengonsumsi kombinasi ini juga berisiko lebih besar mengalami kecelakaan.
4. Salad dan dressing bebas lemak
Alih-alih menghindari lemak, kombinasi ini justru dapat menghalangi penyerapan nutrisi karetonoid pada sayur yang berfungsi untuk menurunkan risiko penyakit kanker dan kardiovaskular.
Hal ini didasari oleh sebuah penelitian di American Journal of Clinical Nutrition yang menyebutkan bahwa karetonoid justru lebih mudah diserap jika dipasangkan dengan dressing penuh lemak dibandingkan dengan yang sedikit atau tanpa lemak.
5. Teh dan susu
Kombinasi teh dan susu seringkali kita temukan.
Bahkan di beberapa tempat makan kombinasi ini menjadi menu andalan.
Sayangnya, kombinasi ini adalah ide yang buruk karena protein susu yang dicampurkan ke teh dapat mengikat antioksidan yang terkandung dalam teh.
Baca Juga: Makan Salad Setiap Hari Nggak Selalu Sehat Loh, Cek Faktanya di Sini!
Selain itu, kandungan kafein dalam teh juga dapat menurunkan penyerapan kalsium yang terdapat pada susu.
Nah, daripada mencampur susu ke dalam teh, kamu lebih disarankan untuk mencampurkan lemon ke dalam teh untuk meningkatkan jumlah antioksidan.
(*)