Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari
Grid.ID - Ramadhan 2021 akan segera tiba.
Banyak umat beragam muslim yang tak sabar menyambut Ramadhan 2021 yang diperkirakan jatuh pada pertengahan bulan April.
Tersebar pula di media sosial yang menyebut Ramadhan 2021 kali ini akan jatuh pada hari Jumat.
Sementara Kepala Subdirektorat Hisab Rukyat dan Syariah Kementerian Agama (Kemenag), Ismail Fahmi pun membantah terkait informasi tersebut.
"Ramadhan tahun ini Insya Allah akan jatuh pertengahan April 2021 sehingga info terkait tanggal 1 Ramadhan jatuh hari Jumat adalah hoax," ujar Ismail seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Kamis (4/3/2021).
Nah, bicara tentang bulan Suci Ramadhan, alangkah baiknya kita semua mengetahui efek positif dari berpuasa.
Apa saja sih?
Melansir dari Serambinews.com, inilah 7 manfaat dari berpuasa untuk kesehatan mental manusia.
1. Bahagia
Kita akan senantiasa merasakan bahagia dan damai karena puasa melepaskanhormon dan bahan kimia adrenalin, dopamin, hormon steroid.
2. Mengobati Kecemasan
Di bulan Ramadhan kita semua akan melepas banyak endorfin di dalam pikiran kita.
Tentu saja ini membuat seseorang yang menjalankan ibadah puasa menjadi gembira.
Nah, efek gabungan ini menyangkut dengan iman yang dapat menyembuhkan depresi.
3. Meningkatkan Kualitas Tidur
Sebuah studi menunjukkan jika berpuasa memang meningkatkan kualitas tidur seseorang.
Ditambah lagi, suasana hati kita menjadi tentram akibat dari istirahat cukup.
4. Mengurangi Sakit Kepala
Puasa akan meningkatkan kadar serotonim yang ada di otak.
Ini juga dapat membuat seseorang menjadi rileks dan terhindar dari migrain.
5. Perubahan Positif di Otak
Kegiatan spiritualitas di bulan Suci Ramadhan memang banyak mengubah pikiran negatif menjadi begitu positif.
6. Mengurasi Rasa Takut
Salah satu manfaat di puasa di bulan Ramadhan adalah menghilangkan rasa takut dan emosi yang berlebih.
Bukan tanpa sebab, ini karena puasa mematikan amygdale di otak manusia sehingga terhindar dari rasa cemas, agresi dan ketakutan.
7. Mengisi Pikiran dengan Cinta dan Suka Cita
Ini sudah dibuktikan sendiri oleh para ilmuan dalam penelitian, bahwa Neurotransmiter rangsang dan penghambat dilepaskan di otak.
Itu berguna untuk menunjukkan efek emosionalnya.
(*)