Anak laki-laki yang menderita hipospadia pun terkadang memiliki Mr. P yang melengkung.
Kondisi ini bisa membuat penderita tak bisa menyemprotkan urin dengan normal.
Akhirnya, penderita hipospadia harus jongkok atau duduk untuk buang air kecil.
Melansir Tribunnews.com, dari 250 bayi laki-laki yang lahir, ada satu bayi yang mengalami kelainan hipospadia.
Penyebabnya masih belum diketahui, namun pada beberapa kasus dianggap karena kombinasi gen dan faktor lain seperti makanan dan minuman serta obat-obatan yang dikonsumsi ibu saat hamil.
Beberapa faktor risiko yang memengaruhi bayi mengalami kelainan hipospadia di antaranya adalah:
- Usia dan berat: Seorang ibu yang hamil saat usia 35 tahun atau lebih dan mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.
- Perawatan kesuburan: di mana wanita yang menggunakan teknologi tertentu untuk membantu kehamilan memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi yang mengalami kelainan hipospadia.
- Hormon tertentu: yaitu wanita yang mengonsumsi hormon tertentu sebelum atau selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi yang menderita hipospadia.
(*)