Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Memberi makan anak memang susah-susah gampang, terkadang anak menolak karena beragam alasan, misalnya ingin bermain.
Sebagai orangtua, kita harus pintar memutar otak bagaimana anak bisa makan dengan baik dan sehat.
Kebiasaan mengiming-imingi hadiah kepada anak agar makan ternyata salah besar, loh.
Baca Juga: Kupas Tuntas Jadwal Makan dan Tidur Anak Usia 5 hingga 8 Bulan, Orangtua Milenial Perlu Tahu Nih!
Untuk memperjelasnya, berikut ini 6 aturan makan bagi anak yang berusia lebih dari 6 bulan.
Hal ini dipaparkan oleh Dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, dalam acara virtual bertajuk “Kupas Tuntas Aturan Makan, Tidur dan Aktivitas Balita untuk Optimalkan Tumbuh Kembangnya” yang Grid.ID ikuti pada Selasa (16/3/2021).
1. Makan maksimal 30 menit
Batasi durasi makan anak sampai 30 menit saja. Selesai tidak selesai harus dihentikan.
“Karena kemampuan anak berkonsentrasi hanya 30 menit, lebih dari itu udah bosan. Nggak ada gunannya kita tunggu, mau di tunggu sampai dua jam pun tidak ada jaminan makanan itu akan habis,” jelas Dr. Kanya.
Baca Juga: Kecerdasan dan Emosi Buah Hati Ternyata Dipengaruhi Oleh Jadwal Tidurnya Lho, Ini Penjelasan Ahli!
2. Jangan dipaksa
Jangan dipaksa karena bisa membuat trauma.
“Kalau anaknya udah nggak mood, udah geleng2, stop! Untuk menghindari trauma,” katanya.
3. Jangan diiming-imingi hadiah
Menurut Dr. Kanya, mengiming-imingi hadiah agar anak mau makan adalah tidak baik.
Hal itu hanya akan membuat anak mengejar reward saja, tanpa menyadari manfaat makan.
“Makan ya nanti kalau makan kita main prosotan deh, nanti kalau makan nonton YouTube. Nah, itu juga tidak boleh. Karena nanti anak hanya akan mengejar reward tanpa tahu dia sebenarnya butuh makan,” paparnya.
4. Kegiatan yang menyenangkan
“Kegiatan yang menyenangkan dalam artian makannya bukan berarti harus duduk kayak tentara, enggak,” kata Dokter dari Rumah Sakit Hermina Jatinegara ini.
Menurut Dr. Kanya, saling menyuapi dengan orangtua juga diperbolehkan.
Yang penting, lakukan dengan menyenangkan.
“Lakukan dengan menyenangkan, karena beberapa kasus begitu anak usianya 10 bulan atau setahun, dia sudah meniru orang dewasa, jadi ‘sok’ gede. ‘Kok aku doing sih yang makan, bapak sama ibu kok nggak makan. Cuma nyuapin doang, ah aku juga nggak mau makan ah’ begitu,” kata Dr. Kanya memberi contoh.
5. Makan tanpa adanya distraksi
Orangtua juga disarankan untuk melihat perkembangan mental anak.
Semisal dengan mengajak anak duduk di meja makan dan menghindari distraksi.
Jika anak ingin makan di lantai, orang tua juga bisa menuruti kemauan buah hatinya dengan menyediakan meja kecil.
Yang terpenting adalah anak tidak lari-lari atau jalan-jalan saat waktunya makan.
Baca Juga: Ingin Anak Menguasai Dua Bahasa? Ketahui Dulu Risiko Pola Pengajaran Bilingual
Anak harus menyadari kalau dia sedang makan dan butuh makan.
Kalau tidak, hal itu akan menghipnotis anak untuk mengunyah dan melakukan yang disuruh saja agar kesenangannya (contoh menonton youtube atau tv) tidak terputus.
6. Jeda makan 2-3 jam
Jeda antar makan 2-3 jam, hal ini karena pengosongan lambung biasanya terjadi selama durasi tersebut.
Di antara itu, anak tidak boleh makan apapun selain minum air putih.
Bahkan, ASI-pun sebaiknya tidak diberikan jika belum waktunya tidur.
7. Susu hanya saat mau tidur dan setelah makan
ASI atau susu sebaiknya hanya diberikan saat mau tidur dan setelah jam makan.
Oleh karenanya, orangtua harus mengatur jadwal makan dan tidur anak secara teratur.
Dr. Kanya menekankan, bahwa anak yang tidak mau makan karena dia sudah mengerti bahwa setiap akhir sesi makan akan konflik dengan orangtua, sehingga memilih menghindari konflik itu dengan tidak makan sama sekali.
“Karena dia akan berpikir, halah makan juga ujung-ujungnya aku dimarahi gara-gara nggak habis. Makanya kenapa tidak boleh ada trauma dan dipaksakan, agar anak tidak trauma makan,” tutup Dr. Kanya.
(*)