Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Salah satu ikan yang menjadi favorit masyarakat Indonesia adalah ikan lele.
Harganya yang murah serta cita rasanya yang lezat menjadi alasan di balik kecintaan masyarakat Indonesia terhadap ikan lele.
Selain itu, ikan lele juga mudah dijangkau semua kalangan karena kita bisa menjumpai ikan lele sebagai menu andalan di warung pinggir jalan hingga restoran bintang lima.
Melansir Nakita.id, sama halnya dengan jenis ikan lainnya, ikan lele juga tinggi akan kandungan omega 3 dan omega 6 yang baik untuk perkembangan otak.
Tidak hanya itu, ikan lele juga mengandung protein, vitamin B12, dan fosfor yang baik untuk kesehatan tubuh.
Meski begitu, asam lemak omega 6 pada lele tidak selamanya baik untuk tubuh karena jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh.
Baca Juga: Jangan Mau Beli Ikan Lele dengan Ciri-ciri Ini! Akibatnya Bikin Geleng-geleng Kepala
"Peradangan adalah penyebab utama penyakit kardiovaskular, kanker jenis tertentu, dan diabetes," jelas seorang praktisi medis, Dr Arikawe Adeolu yang dilansir dari Vanguard via TribunPontianak.co.id.
Sebenarnya, asam lemak omega 3 pada ikan lele dapat menurunkan risiko ini dengan melindungi jantung dan sistem kardiovaskular dari penyakit.
Namun sayangnya, kandungan asam lemak omega 6 dalam ikan lele lebih besar dibandingkan dengan asam lemak omega 3.
Baca Juga: Bukan Hanya Salmon, Ikan Murah Meriah Ini Juga Kaya Omega 3 yang Bisa Menyehatkan Jantung
"Perbandingan antara omega 6 dan omega 3 pada lele sekitar 4:1," ucap Adeolu.
Adeolu juga mengingatkan bahwa ikan lele yang dibudidayakan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung
Hal ini disebabkan oleh kandungan omega 6 pada ikan lele yang diberi makanan sintesis lebih tinggi dibandingkan lele yang ada di sungai.
Baca Juga: Memperpanjang Usia dengan Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Omega-6, Apa Aja?
"Rasio perbandingan kandungan omega 6 dan omega 3 pada lele yang dibudidayakan dan diberi makanan sintetis berubah menjadi sekitar 10:1," terang dia.
Selain itu, perlu juga diingat bahwa ikan biasanya dibudidayakan di tempat yang kotor dan lembab sehingga lebih mudah terkontaminasi jasad renik dan kotoran hewan atau bahkan manusia.
Tentunya ini berbahaya karena ada kemungkinan bakteri itu masuk ke dalam tubuh kita ketika kita memakan ikan lele.
Baca Juga: Viral Video Kolam Renang Alih Fungsi Jadi Kolam Lele, Bangkrut Akibat Pandemi Covid-19
Dikutip dari guardian.ng via Nakita.id, selain mengandung bakteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung, ikan lele dapat memicu hipertiroid.
Ini dikarenakan bakteri-bakteri pada lele yang menimbulkan risiko gangguan pada kelenjar tiroid.
Bahkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi kanker leher apabila seseorang terlalu sering mengonsumsi lele.
Oleh karena itu, selain memastikan untuk tidak mengonsumsi lele secara berlebihan, penting juga untuk memerhatikan darimana ikan lele yang kamu beli itu berasal.
Pastikan untuk membeli ikan lele dari tempat budidaya yang terjamin kebersihannya.
(*)